 |
| Anton Yondra. |
mjnews.id – Anton Yondra terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Tanah Datar masa bhakti 2020- 2025 dalam Musda X di sebuah hotel berbintang Batusangkar, Senin (21/12/2020).
Dia menggantikan Zuldafri Darma, yang telah berakhir masa jabatannya sebagai ketua DPD terhitung sejak 15 Desember lalu.
“Berdasarkan rapat paripurna, peserta memutuskan secara aklamasi kepada Anton Yondra sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Tanah Datar masa bhakti 2020- 2025,” ujar pimpinan sidang Musda Yulman Hadi didampingi Sekretaris Azhari. Pernyataan ini langsung disambut riuh tepuk tangan dari peserta Musda.
Terpilihnya secara aklamasi Wakil Ketua DPRD Tanah Datar itu, setelah mendapatkan dukungan penuh dari pemegang hak suara dalam Musda.
Sebagaimana dikatakan, Ketua Stering Comite (SC) Ali Ardi, Anton Yondra meraih dukungan dari seluruh Pimpinan Kecamatan (Pimcat), ditambah dari organisasi sayap partai sebagai persyaratan untuk maju calon ketua.
Anton Yonda menyatakan, kepercayaan demikian merupakan amanah dari peserta Musda untuk menahkodai partai lima tahun ke depan.
“Setelah ditetapkan diharapkan pengurus baru nanti akan langsung tancap gas untuk mengembalikan kejayaan partai Golkar di Tanah Datar. Ini tanggungjawab sebagai seorang kader,” sebutnya.
Ia menyebut tanggungjawab itu akan ditunaikan dengan memulai kembali menyusun program strategis partai untuk memenangkan pilkada, pileg, dan pilpres.
“Posisi kepala daerah akan kita rebut kembali,” ungkapnya.
Ia menyatakan dalam menyusun kepengurusan akan mengisi para generasi milenial di jajaran kepengurusan.
“Generasi milenial telah kita siapkan untuk jajaran kepengurusan yang baru, sedangkan senior dan genarasi tua tetap dipertahankan. Dua kekuatan ini akan kita padukan untuk kemajuan partai Golkar,” jelasnya.
Terkait dengan aklamasi ini, Sekretaris Umum DPD I Partai Golkar Sumbar, Desra Ediwan menyambut baik proses pelaksanaan musda tersebut.
“Di bawah kepemimpinan Khairunas (Ketua DPD I Golkar Sumbar – red) kita usahakan seluruh musda DPD II di berlangsung aklamasi,” tuturnya.
Menurut Desra, penetapan melalui aklamasi bukan menghilangkan proses demokrasi di tubuh partai tetapi menguntungkan, karena tidak terjadi perpecahan antartokoh dan kader setelah musda.
Katanya, kebersamaan sangat dibutuhkan dalam isi mengisi setiap jabatan di sturuktural partai, untuk ini semua pihak perlu di rangkul. Untuk menyusun kepengurusan, ketua terpilih yang juga merangkap sebagai ketua formatur diberikan tenggat waktu satu bulan.
(bd/efr)
