Berita

Tim Pengawas Covid Sumbar Meradang, Dharmasraya Dinilai tak Siap Layani Pasien Covid-19

81
×

Tim Pengawas Covid Sumbar Meradang, Dharmasraya Dinilai tak Siap Layani Pasien Covid-19

Sebarkan artikel ini
tim
Tim Pengawas Covid-19 Sumbar, Yosrisal saat memantau Covid Center Puskesmas Sialang, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya. (ist)

mjnews.id – Tim Pengawas Covid Sumatera Barat (Sumbar), Yosrisal langsung turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan kesiapan Kabupaten Dharmasraya dalam penanganan Covid-19. Dalam pengecekan tersebut ditemukan fakta bahwa Dharmasraya belum siap menghadapi Covid-19 ini.

Kabupaten itu dinilai belum siap dengan tenaga medis, belum siap dengan sarana prasarana penanganan Covid-19 dan belum siap secara pendanaan. Minggu (26/4/2020) lalu, Juru Bicara Penanganan Covid 19 Dharmasraya, dr. Rahmadian mengumumkan, empat orang warga Dharmasraya, positif Covid-19, yakni Tuan S (51) di Kecamatan Tiumang, Tuan S (51), Tuan SS (55) serta Tuan Y (61) di Pulau Punjung. Selanjutnya, empat orang ini menjalani isolasi di Covid Center Puskesmas Sialang, Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung mulai Minggu (26/4/2020) malam.

Dalam menjalani isolasi ini, pasien mengaku kurang diperlakukan secara baik. Tidak pernah dikontrol selayaknya pasien yang lagi menjalani perawatan medis. Tidak pernah dicek kesehatan. Bahkan sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) jauh dari layak, kotor dan berlumut.

“Selama kami di sini tidak pernah ditanya, apalagi menjalani cek kesehatan. Kami hanya dipantau lewat CCTV,” cerita pasien Covid-19, S (51) saat bincang- bincang bersama Tim Pengawas Covid 19 Sumbar, Yosrisal di Covid Center Puskesmas Sialang, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kamis (30/4/2020).

Lanjut S, sejak pertama masuk ruangan isolasi, dia dan tiga orang kawannya tidak dikasih obat ataupun vitamin. Bahkan makan pun sering telat. Dia berharap secepatnya dipindahkan dari ruangan isolasi tersebut ke tempat yang lebih layak.

“Kami makan obat dan vitamin bukan dari pemerintah. Kami dikasih Tim Dharmasraya Peduli Dampak Covid 19,” katanya sembari menambahkan di malam pertama menjalani isolasi, ia dan teman- temannya tidak dikasih selimut.

S dan teman-temannya juga mengaku tidak merasakan gejala, seperti batuk, demam, sesak nafas atau seperti orang yang sedang terfafar virus Corona. “Karena pemerintah menyarankan kami untuk menjalani isolasi demi kebaikan bersama, kami mau. Tapi tolong perlakukan dengan baik,” pungkasnya.

Mendengar keluhan pasien ini, Tim Pengawas Covid-19 Sumbar, Yosrisal langsung meradang. Yos mempertanyakan kesiapan Dharmasraya dalam pe nanganan Covid-19 kepada dr. Nelvi Annisa yang betugas di Covid Center Puskesmas Sialang, Kecamatan Pulau Punjung.

“Apakah ruangan isolasi atau sarana prasarana yang ada di Covid Center ini sudah layak dan petugas medis dibekali SOP penanganan Covid- 19,” tanyanya.

dr. Nelvi Annisa mengakui, ruangan isolasi di Covid Center Puskesmas Sialang, Kecamatan Pulau Punjung memang tidak layak untuk merawat pasien positif Covid-19.

“Pada awalnya, saya juga protes dengan kondisi kelayakan ruangan isolasi ini. Kami juga tidak dibekali SOP penanganan pasien Covid-19,” terang dr. Nelvi Annisa didampingi, perawat, Syahril.

Terpisah Juru Bicara Penanganan Covid 19 Dhar masraya, dr.Rahmadian mengatakan, petugas medis tidak mungkin sering-sering kedalam karena keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD). Disamping itu, mereka juga pasien tanpa gejala.

“Sejak hari pertama mereka dirawat, langsung mengontak saya. Apa yang mereka keluhkan langsung kita penuhi,” terangnya.

Menurutnya, daerah yang sudah menyiapkan karantina adalah Kota Padang dan Padang Panjang.

“Kalau mereka ditempatkan di sana. Kasian mereka, terlalu jauh dari keluarga. Kita selalu memikirkan mereka, walaupun kita juga tetap harus memotivasi petugas-petugas kita yang memang punya rasa takut dan itu manusiawi. Kita akan segera memindahkan mereka ke tempat yang baru,” pungkasnya. (*/eds)

Kami Hadir di Google News