Berita

Workshop dan Seminar Meriahkan HUT PGRI ke-75 dan HGN 2020 di Sijunjung, Ada Kak Seto Sebagai Narasumber

80
×

Workshop dan Seminar Meriahkan HUT PGRI ke-75 dan HGN 2020 di Sijunjung, Ada Kak Seto Sebagai Narasumber

Sebarkan artikel ini
Workshop dan Seminar Meriahkan HUT PGRI ke 75 dan HGN 2020 di Sijunjung
Kak Seto foto bersama dengan Ketua PGRI Sijunjung, Kadis Pendidikan Sijunjung, Limapuluh Kota dan Kadis Pendidikan Kota Sawahlunto. (ist)

mjnews.id – Memeriahkan HUT PGRI ke-75 dan Hari Guru Nasional (HGN) 2020, di Kabupaten Sijunjung, ditandai dengan Workshop dan Seminar Nasional bertajuk 10 Strategi Mengajar Terbaik New Normal dan Mendidik Anak dengan Cinta.

Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari, Selasa-Kamis, (17-19/11) di Gedung Pancasila, menghadirkan nara sumber tokoh nasional, Kak Seto.

Kegiatan yang bekerja sama dengan Indonesia Millennial Teacher Center (IMTC) diawali wawancara dengan Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin yang dipandu Mr. Hendrinalsky.

Seperti disebutkan Ketua PGRI Sijunjung didampingi Sekretaris Witriadi dan Bendahara Purwani, di sela-sela pembukaan acara, Selasa (17/11/2020), HUT PGRI dan peringatan HGN tahun ini dikemas beda dari tahun sebelumnya. 

Hal ini mengingat di masa new normal PGRI memandang para guru harus dapat mencari inovasi inovasi baru dalam menjalankan Proses Belajar Mengajar (PBM).

Untuk menjawab tantangan itu, melalui IMTC, menghadirkan Pembicara Nasional Dr. Seto Mulyadi, M.Psi. Psikolog yang akrab dipanggil Kak Seto.

Selama dua jam pencipta nyanyi si Komo Lewat ini mengisi seminar dengan materi Mendidik Anak dengan Cinta. Kak Seto menyampaikan bahwa dalam mendidik, yang diperlukan adalah cinta dan hubungan batin dengan peserta didik. Guru tidak bisa memaksakan materi harus tuntas, namun disesuaikan dengan kondisi sang anak.

Dimasa new normal, menurut pakar pendidikan anak usia dini ini, guru harus dapat mencari inovasi-inovasi baru dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman.

Di beberapa wilayah yang sudah mendapatkan fasilitas dimasa pandemi akan berbeda dengan daerah yang penuh keterbatasan.

“Disinilah peran guru yang harus bisa mengikuti arus temajuan reknologi,” ujarnya dengan suara kebapakan.

Dikatakan, guru saat ini harus hebat, milliennial dan berprestasi. Namun semua guru tidak boleh meninggalkan dan menanamkan rasa cinta dan menciptakan suasana yang penuh gembira.

Salah satu dicontohkan bagaimana proses mendidik dengan lagu, atau kalimat-kalimat yang dilagukan sehingga dapat diterima dengan senang dan menyenangkan hati anak.

Suasana sangat mencair, karena dalam acara dari guru untuk guru itu dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada beberapa guru penggerak literasi.

Setidaknya, ada 109 buku yang sudah diterbitkan oleh para guru dan dilaunching di hadapan Kak Seto serta dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kakan Menag, undangan lainnya, Kadis Pendidikan Limapuluh Kota, Kota Sawahlunto dan Kadis Pendidikan Dharmasraya.

Selain pengurus PGRI Kabupaten dan Cabang, juga hadir pengurus PGRI Sumbar, Pengurus PGRI Sawahlunto, Pengurus MKKS SMP/MTs, K.3S.SD.

Usai Kak Seto memaparkan materi, juga tampil Profesor Ganefri, Ph.D , Rektor Univesitas Negeri Padang, Dra. Ernelia, M.Pd., seorang praktisi pendidikan dan Abdul Hakim El Hamidi, seorang motivator dan pengarang buku nasional.

Materi yang disajikan disiarkan langsung dari Gedung Pancasila dengan menggunakan teknologi tingkat tinggi ke sekitar 4000 guru untuk semua jenjang.

“Bahkan ada juga bergabung sekitar 280 guru dari Sawahlunto dan seratusan dari Dharmasraya.

(cgl)

Kami Hadir di Google News