Wisata

Peningkatan SDM Modal Utama Pembangunan Nagari Wisata

72
×

Peningkatan SDM Modal Utama Pembangunan Nagari Wisata

Sebarkan artikel ini
pelatihan pengelolaan desa wisata

AGAM, MJNews.ID – Selain pembangunan wisata secara fisik, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola wisata merupakan modal utama pembangunan dunia kepariwisataan.

Pengelola desa wisata diharapkan dapat mengupgrade pengetahuan dan kapasitas. Pasalnya, pembangunan wisata dan peningkatan SDM tidak bisa dipisahkan.

Hal itu disampaikan Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM melalui Sekretaris Daerah, Drs. H. Martias Wanto, MM saat membuka pelatihan pengelolaan desa wisata yang digelar Disparpora Agam, Senin 7 Juni 2021.

Pelatihan yang digelar selama 3 hari di Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung itu diikuti oleh sebanyak 40 orang pengelola desa atau nagari wisata.

“Pembangunan wisata tidak berdiri secara parsial sebagaimana pembangunan lainnya. Bukan hanya fisiknya saja yang akan dibangun, tapi juga manusia dan lingkungan,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan, dalam usaha membangun desa atau nagari wisata, upaya pertama yang harus dilakukan adalah membangun SDM pengelola terlebih dahulu.

“Kita memiliki potensi wisata yang beragam, yang mana masing-masing punya tantangan tersendiri. Untuk itu, SDM pengelolanya harus siap dan tangguh,” katanya lagi.

Bupati juga berharap, pengelola desa wisata di Kabupaten Agam agar bisa menggali potensi wisata dengan tidak melupakan kearifan daerah masing-masing.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi persaingan pengembangan wisata. Pengelola desa wisata diharapkan bisa fokus pada satu destinasi unggulan.

Pihaknya mencontohkan, jika Nagari Sungai Batang punya tokoh ulama besar, yakni Buya Hamka, maka terus gali semua yang bertalian dengan tokoh yang sudah mendunia tersebut.

Kemudian, Nagari Balai Gurah, Ampek Angkek punya sosok ulama yang juga sangat tersohor, yakni Ahmad Khatib Al-minangkabawi.

“Jadi bagi nagari yang tidak punya danau, atau laut atau air terjun, galilah potensi lain, seperti tokoh dan hikayat, sebab pariwisata itu bukan hanya berbentuk fisik saja, tetapi juga ada yang non fisik,” jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini Pemerintah Kabupaten Agam juga sangat fokus terhadap pembangunan kepariwisataan. Pihaknya optimis pembangunan kepariwisataan berjalan baik dengan SDM yang baik.

“Kepala daerah kita sangat konsen membangun wisata. Kita optimis pengelolaan wisata kita akan baik. Peran wali nagari sangat dibutuhkan, koordinasikan pengembangan wisata, cari perbedaan wisata yang bisa diangkat di setiap nagari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disparpora Kabupaten Agam, Syatria menuturkan, pelatihan pengelolaan desa wisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola desa wisata.

“Tujuannya adalah agar pengelola wisata lebih profesional dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata dan memberikan pelayanan kepada wisatawan,” ucapnya.

Selain itu, pelatihan juga bertujuan untuk mengetahui dan memahami pengelolaan desa wisata di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi Covid-19 juga berdampak kepada pengelolaan desa wisata.

Untuk mencapai tujuan pelatihan, imbuhnya, Disparpora Agam menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidangnya, seperti Dinas Pariwisata Sumbar, DPMN Agam, akademi, industri dan praktisi pelaku usaha kepariwisataan.

“Pelatihan ini digelar selama tiga hari. Sumber dana pelaksanaan berasal dari DAK nonfisik dana pelayanan kepariwisataan tahun 2021,” ucapnya.

(edy) 

Kami Hadir di Google News