EkonomiSumatera Barat

40 Petugas Enumerator Diterjunkan ke Berbagai Pasar Tradisional di Sumbar

84
×

40 Petugas Enumerator Diterjunkan ke Berbagai Pasar Tradisional di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Petugas enumerator di pasar tapus pasaman
Petugas enumerator saat memantau harga bahan pangan pokok stategis di pasar tradisional Tapus, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman. (humas)

mjnews.id – Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, 40 petugas enumerator diterjunkan dalam rangka memantau harga bahan pangan pokok stategis di pasar-pasar seluruh kab/kota.

“Petugas ini akan melaporkan harga dan pasokan pangan tersebut setiap harinya ke web panel harga pangan,” kata Yuwarsyah Abidin, Plt. Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan pada Dinas Pangan Sumbar, Rabu (2/12/2020).

Menurut dia, data yang diinput tersebut dipantau terus. Data ini sangat berguna untuk mengambil kebijakan salah satu contohnya apabila terjadi lonjakan harga pangan, maka akan menggelar operasi pasar dan gelar pangan murah.

Diakui, harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru. Beberapa komuditas yang naik tersebut di antaranya adalah cabe merah, ayam ras, telur ayam ras dan minyak goreng curah.

Berikut kondisi harga pangan terkini di Sumbar, harga beras relatif stabil, harga beras premium di kisaran Rp13.800/kg s/d Rp16.000/kg, medium di kisaran Rp12.800/kg s/d Rp14.000/kg dan termurah di kisaran Rp11.700/kg s/d Rp13.000/kg.

Selanjutnya, harga jagung pipilan kering di kisaran Rp4.500/kg s/d Rp6.000/kg, bawang merah di kisaran Rp26.000/kg s/d Rp30.000/kg, bawang putih di kisaran Rp25.000/kg s/d Rp28.000/kg, cabe merah naik di kisaran Rp46.000/kg s/d Rp56.000/kg, daging sapi stabil di kisaran Rp120.000/kg s/d Rp130.000/kg.

Berikutnya, harga daging ayam dikisaran Rp30.000/kg s/d Rp36.000/kg, telur ayam mengalami ukuran besar mengalami sedikit kenaikan harga dari Rp1.700/butir menjadi Rp2.000/butir, harga gula pasir di kisaran Rp13.000/kg s/d Rp14.000/kg dan harga minyak goreng di kisaran Rp11.000/kg s/d Rp14.000/kg.

Melonjaknya harga cabe pada bulan ini dibandingkan November lalu disebabkan oleh faktor iklim. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan tertundanya waktu panen cabe dan adanya bencana banjir di beberapa wilayah yang tidak hanya membuat kualitas cabe kurang baik tetapi juga terhambatnya pendistribusian cabe dari daerah sentra ke pasaran.

Pergerakan harga dan pasokan bahan pokok ini terus dipantau secara intensif, memetakan jalur atau rantai distribusi, mengidentifikasi masalah jika terjadi gejolak harga, dan mengidentifikasi keberadaan pelaku usaha distribusi bapok di Sumbar.

(Effendi)

Kami Hadir di Google News