Sumatera Barat

Ketika Bupati Limapuluh Kota Upayakan Dana Rehab Rekon dari BNPB

82
×

Ketika Bupati Limapuluh Kota Upayakan Dana Rehab Rekon dari BNPB

Sebarkan artikel ini
doni monardo dan safaruddin

MJNews.id – Bencana alam berupa longsor, puting beliung, tanah bergerak, galodo, banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah kecamatan di Limapuluh Kota menyebabkan kerugian harta benda yang luar biasa bagi masyarakat. Sepanjang tahun kemarin dan 2019 lalu, tidak sedikit bencana yang melanda daerah itu. Akibatnya, masih banyak masyarakat yang merasakan dampaknya hingga saat ini.

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo kepada wartawan, Rabu 24 Maret 2021 mengatakan, total kerugian pasca bencana alam yang terjadi di Limapuluh Kota sangat besar. Menurutnya, dibutuhkan anggaran sebanyak Rp42 milliar lebih untuk rehabilitasi dan rekontruksi berbagai sektor yang terkena dampaknya. Baik itu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan sektor lintas lainnya.

“Untuk menanggulangi kerugian masyarakat dan daerah di berbagai sektor itu, pihak Pemkab Limapuluh Kota tengah berupaya meminta bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat,” ujarnya, lewat pesat singkat aplikasi daring.

Menurutnya, saat ini dirinya bersama Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Joni Amir dan Kabid Kedaruratan dan Logistik Rahmadinol, berhasil bertatap muka langsung dengan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo di ruang kerjanya di Jakarta. Kepala BNPB juga didampingi Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi Rifai dan Kepala Pusdatikom, Radytia.

“Kunjungan resmi ke BNPB Pusat ini, berlangsung dengan SOP protokol kesehatan secara ketat. Kepada pak Letjen TNI Doni Monardo, kami menjelaskan secara detail kondisi Kabupaten Limapuluh Kota, yang tercatat sebagai daerah rawan bencana,” tambahnya.

Diakui Safaruddin, selain menginformasikan dan melaporkan Limapuluh Kota sebagai daerah rawan bencana, dirinya juga melaporkan kerugian masyarakat dan daerah pasca bencana alam yang terjadi tahun 2019 lalu di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Kita sudah serahkan laporan tertulis terkait bencana alam tanah longsor, puting beliung, tanah bergerak, galodo, banjir bandang, kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah kecamatan di kabupaten Limapuluh Kota selama tahun 2019 lalu. Yang menyebabkan kerugian harta benda yang luar biasa yang dialami masyarakat dan daerah,” katanya.

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, ulas Safaruddin, menyampaikan arahan kepada semua, baik itu masyarakat maupun Pemerintah Daerah untuk selalu memperhatikan daerahnya masing-masing, terutama terhadap lingkungan.

“Mari kita sama-sama peduli terhadap lingkungan. Kuncinya, tentu kebersamaan semua pihak. Menyangkut dengan alam Kabupaten Limapuluh Kota yang indah masih banyak pihak-pihak yang merusaknya, ini sudah kami lihat melalui foto udara. Banyak lahan hutan yang rusak. Berkaitan dengan bantuan pasca bencana 2019, tentu kita akan kaji sesuai dengan proposal yang diajukan daerah. Kalau sudah terpenuhi kelengkapannya, kita akan memfasilitasinya,” ucap Doni Monardo, ditirukan Safaruddin.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Joni Amir, yang dihubungi melalui telepon genggamnya, membenarkan Bupati Safaruddin telah menghadap Kepala BNPB Pusat di Jakarta, Letjen TNI Doni Monardo.

“Kepada Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo, Bupati Safaruddin melaporkan kondisi daerah Limapuluh Kota sebagai daerah yang rawan bencana,” ucapnya.

Menurutnya, Bupati Safaruddin tidak hanya melaporkan kondisi Limapuluh Kota sebagai daerah yang rawan bencana. Namun juga menyampaikan harapan.

“Harapan tersebut agar Kabupaten Limapuluh Kota diberikan kucuran dana bantuan rehabilitasi dan rekontruksi sebanyak Rp42 miliar untuk penanggulangan pasca bencana yang terjadi di Limapuluh Kota pada tahun 2019 lalu,” pungkas JA, panggilan akrab Kepala BPBD Limapuluh Kota itu.

(yud)

Kami Hadir di Google News