KemenhubSumatera Barat

Berpangkalan di Teluk Bayur, Kemenhub Optimalkan Tol Laut

94
×

Berpangkalan di Teluk Bayur, Kemenhub Optimalkan Tol Laut

Sebarkan artikel ini
KM Kendhaga Nusantara 2 saat merapat di Pelabuhan Teluk Bayur
KM Kendhaga Nusantara 2 saat merapat di Pelabuhan Teluk Bayur, dengan operator PT ASDP pada tahun 2020 telah mengangkut total arus cargo di T-2 sebanyak 569 TEU, dan cargo balik hanya 10 TEU. (ist)

MJNews.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sedang mengoptimalkan muatan Tol Laut guna meningkatkan kelancaran distribusi komoditas dan mengurangi disparitas harga antar daerah terlebih-lebih di daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar seperti Kepulauan Nias.

Kabag Organisasi dan Humas Ditjen Hubla, Wisnu Wardana di Jakarta, Minggu 28 Maret 2021, mengungkapkan, Tol Laut dengan rute Mentawai (Sikakap) – Pulau Baai – Gn. Sitoli – Sinabang, dan Teluk Bayur. “Tol Laut dari Gunung Sitoli di pulau Nias adalah bagian dari Trayek T-2 yang berpangkal di Pelabuhan Teluk Bayur (Padang),” ujarnya.

“Optimalisasi Tol Laut dapat meningkatkan investasi daerah khususnya untuk peningkatan nilai tambah sebagai muatan balik guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat,” tuturnya sebagaimana disampaikan Kepala KSOP Gunung Sitoli, Merdi Loi. 

Merdi mengungkapkan, saat ini Kantor KSOP Gunungsitoli terus bekerja keras dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan kolaborasi dan sinergi dengan seluruh dinas instansi terkait. 

Dikatakan, adapun beberapa instansi terkait yang memiliki kapasitas untuk mendukung optimalisasi Tol Laut yakni Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Perhubungan di wilayah Pemda/Pemko se-Kepulauan Nias.

“Koordinasi lintas sektoral ini sekaligus juga melakukan sosialisasi langsung kelapangan kepada pelaku usaha atau pengusaha di wilayah se-Kepulauan Nias tentang Pemanfaatan Kapal Tol laut yang biaya pengangkutan jauh lebih murah dan efisien serta memiliki rencana pola trayek yang liner dan tersistematis,” jelas Merdi.

Merdi menuturkan, dengan adanya jaringan trayek kapal Tol Laut ke Kepulauan Nias melalui Pelabuhan Gunungsitoli sangat membantu masyarakat memperoleh komoditas barang dan mengurangi disparitas harga sehingga masyarakat dapat merasakan harga barang yang terjangkau dan memperoleh pemerataan barang secara memadai.

Disebutkan, termasuk bahan bangunan guna mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur dan begitu juga bila dimanfaatkan dengan baik pengiriman barang (muatan balik) melalui kapal Tol laut seperti kopra, karet, coklat, pinang, pisang, kelapa muda, hasil perikanan dan lain-lain sehingga sangat membantu masyarakat melalui pelaku usaha atau pengusaha untuk membuka akses link pasar baru baik di pulau Sumatera maupun di pulau Jawa. 

“Trayek kapal tol laut yakni Gunungsitoli – Teluk Bayur – Tanjung Priok Pulang Pergi dan memiliki jadwal minimal 2 kali sebulan serta ketepatan waktu kapal sesuai jadwal yang sudah direncanakan sehingga memudahkan kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk mengirim komoditas barang maupun hasil alam yang dikirim keluar baik di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa,” tambah Merdi.

(rls)

Kami Hadir di Google News