Sumatera Barat

Pemetaan Wilayah dan Kesiapsiagaan Masyarakat Bisa Perkecil Risiko Bencana

76
×

Pemetaan Wilayah dan Kesiapsiagaan Masyarakat Bisa Perkecil Risiko Bencana

Sebarkan artikel ini
Emirda Ziswati
Emirda Ziswati.

 

MJNews.id – Sebagai salah satu daerah rawan bencana di Sumatera Barat (Sumbar), Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus memaksimalkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang akan muncul.

Upaya itu juga dilakukan melalui pemetaan wilayah agar potensi bencana diprediksi juga bisa diperkecil. Hal itu disampaikan Pj. Sekretaris Daerah (Sekda), Emirda Ziswati, Rabu 28 April 2021, di Painan.

“Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kebencanaan, pihaknya melalui BPBD setempat memang terus memaksimalkan sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan,” katanya.

Lebih lanjut Pj. Sekda mengatakan, upaya itu juga disejalankan dengan pemetaan wilayah sesuai dengan potensi kebencanaan yang dimiliki. Sebab melalui pemetaan itu, kita bisa memperkecil potensinya, serta juga memaksimalkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang akan muncul.

Ditambahkannya bahwa sebagian besar wilayah pada 15 kecamatatan di Pessel sangat rentan terkena berbagai bencana alam, terutama sekali bencana banjir dan tanah longsor.

Hal itu memang berdasarkan pada kondisi alam Pessel yang memiliki banyak aliran sungai dengan kemiringan yang tajam, serta berhulu di sepanjang kawasan Bukit Barisan.

“Bencana banjir akan terjadi ketika intensitas hujan yang cukup deras terjadi lebih dari 6 jam. Bila kondisi itu terjadi, maka kepada masyarakat yang tinggal di zona merah rawan banjir diminta untuk lebih dini melakukan upaya penyelamatan. Terutama sekali terhadap keselamatan jiwa,” pintanya.

Ditambahkannya, kecamatan yang selalu menjadi langganan banjir di daerahnya terdiri dari Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Pura, Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah IV Hulu Tapan, Lunang dan Silaut.

“Berdasarkan hal itu, sehingga hanya satu kecamatan yang tergolong aman dari banjir, yakni Kecamatan Bayang Utara. Walau dari ancaman bencana banjir kecamatan ini tergolong aman, tapi ancaman bencana tanah longsor, cukup tinggi. Sebab secara tofografi, kecamatan ini berada di daerah ketinggian yang sebagian besar pemukiman warganya di lereng perbukitan,” ungkapnya.

“Agar ancaman itu tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat, maka BPBD Pessel dengan berbagai pihak terkait diharapkan supaya juga lebih memaksimalkan kegiatan simulasi bencana. Sebab melalui simulasi itu, masyarakat akan memiliki penambahan pengetahuan dalam menghadapi bencana baik sebelum maupun sesudah,” ujarnya,

Karena berbagai ancaman bencana itu, sehingga BPBD Pessel diminta untuk melakukan pemetaan potensi bencana. Baik yang masuk pada zona merah banjir, tanah longsor, abrasi dan lainnya.

(myd)

Kami Hadir di Google News