EkonomiSumatera Barat

Puluhan Pedagang Tolak Kehadiran Alfamart di Sumbar

78
×

Puluhan Pedagang Tolak Kehadiran Alfamart di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Pedagang Tolak Kehadiran Alfamart di Sumbar
Puluhan warga yang menamakan Aliansi Pedagang Sumatera Barat, menggelar aksi menolak kehadiran Alfamart masuk Sumbar, di depan Kantor Gubernur di Jalan Jendral Sudirman, Padang, Senin 7 Juni 2021. (ist)

PADANG, MJNews.ID – Puluhan warga yang menamakan Aliansi Pedagang Sumatera Barat (Sumbar), melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Sumbar di Jalan Sudirman, Padang, Senin 7 Juni 2021. Mereka minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menolak kehadiran Nagari Mart yang menurut mereka, berafiliasi dengan perusahaan ritel ternama Alfamart.

Dalam aksi itu, massa membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Pedagang UMKM Sumbar Menolak Nagari Mart’, ‘Menolak Hadirnya Alfamart’ dan berbagai spanduk penolakan lainnya. Termasuk dari Perwakilan Aliansi Mahasiswa se Sumatera Barat. 

Mereka berharap dan mendukung Pemprov agar mencabut izin melalui kebijakan pemerintah kabupaten dan kota untuk menutup Nagari Mart atau Alfamart secara permanen.

“Aksi kami ini dilakukan sehubungan telah masuknya Alfamart yang menggunakan nama Nagari Mart. Ada dua titik Nagari Mart yang telah dibuka di Kabupaten Padang Pariaman,” kata Sepriadi, Ketua Aksi.

Disebutkannya, dengan kehadiran Alfamart itu dapat mengancam stabilitas dan keberadaan pedagang, terutama pedagang kecil dan UMKM. “Maka itu kami menolak Nagari Mart yang berafiliasi dengan Alfamart,” tegasnya.

Lebih lanjut menurutnya, dengan adanya kerja sama seperti ini, seolah berusaha melakukan manipulasi di Sumbar. Ini perlu dibuka agar terang benderang bahwa terjadi manipulasi secara terstruktur dan sistematis.

“Bahkan aksi kita oleh teman-teman pedagang di daerah lain di Indonesia diapresi. Sebab kita berhasil mencegah hal yang dapat mematikan pedagang kecil dan UMKM itu masuk ke Sumbar,” katanya.

Disebutkannya, jika Alfamart hadir maka akan menghancurkan pedagang kecil di Sumbar. “Kami tidak takut berkompetisi, hanya saja kondisi itu seperti mengadu antara gajah dan semut sehingga tidak fair. Kami berpikir bagaimana menguntungkan pengusaha kecil dan tradisional, sehingga kami menolak kehadiran Alfamart,” katanya.

Ia juga menolak bahwa demonstrasi yang dilakukannya bersama dengan Aliansi Pedagang ditunggangi dan menyatakan bahwa ini benar-benar aspirasi dari pedagang di Sumbar.

Dalam aksinya, dia meminta agar Gubernur Sumbar, Mahyeldi atau Wakil Gubernur Audy Joinaldy menemui mereka. Ia meminta agar pemerintah melindungi pedagang kecil dan melarang Alfamart. Sebab akan membunuh ekonomi masyarakat Sumbar.

Menyikapi itu, Gubernur Mahyeldi mengaku harus membela produk daerah. Karena Sumbar tidak hanya menjadi pasar, tapi juga harus menjual produk UMKM.

”Kita harus melindungi produk di daerah kita. Untuk itu, ritel yang ada di Sumbar melindungi UMKM, kita membeli UMKM kita. Kalau UMKM dari luar barang kita kemana? Tugas kita memfasilitasi, jangan hanya menjual barang dari luar. Mereka yang mencari uang disini, mereka juga harus berpihak pada UMKM di Sumbar,” sebutnya.

Untuk itu, katanya, UMKM harus dilindungi, fasilitasi dengan kemudahan dan dukungan. “Makanya kita melakukan MoU, bagaimana produk kita bisa diterima di sana. Kita membela siapa saja, pengusaha juga,” katanya.

(yse/eds) 

Kami Hadir di Google News