EkonomiSumatera Barat

BKOW Sumbar Adakan Pelatihan Menjahit untuk Perempuan Putus Sekolah dan Ekonomi Lemah

81
×

BKOW Sumbar Adakan Pelatihan Menjahit untuk Perempuan Putus Sekolah dan Ekonomi Lemah

Sebarkan artikel ini
pelatihan menjahit yang diselenggarakan BKOW Sumbar
Peserta pelatihan menjahit yang diselenggarakan BKOW Sumbar, foto bersama dengan jajaran panitia kegiatan. (ist)

mjnews.id – Wabah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar melaksanakan kegiatan. Puluhan perempuan putus sekolah dan ekonomi lemah mendapat pelatihan menjahit yang diselenggarakan organisasi perempuan tersebut. 

“Pelatihan masuk dalam program pendidikan kecakapan kerja. Tujuan untuk memberikan skill kepada peserta yang berasal dari anak-anak putus sekolah dan perempuan ekonomi lemah,” kata Ketua BKOW Sumbar, Ny. Nasrul Abit, Kamis (10/12/2020).

Disebutkannya, pelatihan menjahit tersebut merupakan kerjasama Direktorat Jenderal dan Pendidikan dan Kebudayaan RI, dengan program pendidikan kecapakan kerja (PKK) 2020. Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya.

“Pelatihan kali ini merupakan yang ke enam kalinya. Lewat pelatihan menjahit tersebut mereka diharapkan bisa menciptakan peluang kerja. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang,” terang Wartawati didampingi Ketua Panitia Kegiatan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Sumbar, Ratna Rasista.

Selama magang peserta diberi perlengkapan menjahit mulai dari bahan dasar dan lainnya. Kemudian mereka juga diberi uang transportasi dan makan siang. Saat ini sebut Wartawati, peserta pelatihan tersebut sedang magang selama enam hari di sejumlah tailor di Padang. Setelah itu mereka akan mengikuti uji kompetensi di LKP Surya Air Tawar Padang. Jika lulus mereka diharapkan mampu bekerja atau membuka peluang kerja dalam dunia jahit menjahit.

Pelatihan menjahit dengan menerapkan protokol kesehatan itu berlangsung sejak 2 November hingga 17 Desember 2020. Pelatihan itu menghadirkan narasumber berkompetensi di bidang masing-masing.

Sementara, pelatihan menjahit yang diikuti 30 peserta tersebut sangat bermanfaat bagi peserta. Hal itu dikatakan seorang peserta, Novita.

“Pelatihan menjahit ini sangat bagus. Saya yang awalnya belum bisa menjahit sekarang sudah bisa menjahit. Semoga saya bisa jadi tukang jahit profesional dan bisa membuka peluang kerja. Karena sekarang banyak pengangguran,” terang Novita.

(yke/eds)

Kami Hadir di Google News