EkonomiPendidikanSumatera Barat

30 Peserta Program KPP Ikuti Uji Kompetensi Menjahit

79
×

30 Peserta Program KPP Ikuti Uji Kompetensi Menjahit

Sebarkan artikel ini
kompetensi menjahit
Kabid Paudni Disdik Sumbar, A. H. Azmi didampingi penguji dan panitia program PKK BKOW Sumbar, menyaksikan dan mengawasi peserta uji kompetensi, Senin (14/12/2020).

mjnews.id – Sebanyak 30 peserta Program Kecakapan Kerja (KPP) yang diselenggarakan BKOW Sumbar mengikuti uji kompetensi menjahit di Lembaga Khusus Pelatihan Tata Busana Anggrek di Jalan Elang Raya Air Tawar Padang.

“Setelah lulus uji kompetensi peserta diharapkan dapat bekerja di berbagai dunia taylor atau bisa membuat usaha sendiri berbekal ilmu yang sudah didapat selama pelatihan,” kata Kabid Paudni Dinas Pendidikan Sumbar, A. H. Azmi disela-sela uji kompetensi yang berlangsung, Senin (14/12/2020).

Dikatakannya, uji kompetensi program PKK selalu diselenggarakan setiap tahun, namun tahun ini jumlahnya berkurang karena wabah Covid-19. “Tahun ini hanya 74 orang, turun dibanding tahun 2019 yang mencapai 200 orang,” sebutnya.

Disebutkan Azmi, peserta uji kompetensi rata-rata diterima dunia usaha berbekal ijazah yang mereka miliki. Angkanya berkisar 60 hingga 70 persen.

Penguji Uji Kompetensi, Fadri Yetti mengatakan peserta membuat tata busana. Bagi mereka yang mampu membuat sesuai contoh maka akan mendapat nilai tinggi.

“Standar nilai kelulusan uji kompetensi ini 85. Jika kurang dari itu peserta dinyatakan tidak lulus,” sebut Fadri yang juga pemilik LKP Tata Busana Anggrek.

Disebutkannya, uji kompetensi bagi peserta adalah salah satu filter sebelum masuk ke dunia usaha. Mereka diharapkan mengikuti ujian dengan benar sehingga hasil jahitan mereka bagus dan ketika ke terjun ke dunia kerja dapat diterima dengan baik.

Sementara, Ketua Panitia Kegiatan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Sumbar, Ratna Rasista, menjelaskan sebelum ujian kompetensi peserta program PKK 2020 mengikuti magang disejumlah taylor ternama.

“Setelah ujian kompetensi ini peserta akan diletakkan di beberapa dunia usaha. Mereka akan bekerja di sana beberapa hari. Di sana mereka sifatnya membantu tidak digaji oleh pemilik taylor, tapi mereka kami beri uang transportasi. Setelah itu mereka akan dilepas dan bisa mencari kerja sendiri atau membuka usaha sendiri,” terangnya.

Menurutnya, peserta yang membuka usaha sendiri nantinya, akan dibantu dalam memasarkan produk-produk yang mereka buat. Seperti di sanggar BKOW, sehingga peserta program pelahitan menjahit tersebut bisa tetap produktif di tengah pandemi.

Sementara, uji kompetensi itu diselenggarakan dengan protokol kesehatan dengan dua kali pertemuan, menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.

(yke/eds)

Kami Hadir di Google News