 |
| Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno melantik Pengurus Provinsi PASI Sumbar yang diketuai S. Budi Syukur, Selasa (22/12/2020) di aula Kantor Gubernur Sumbar. (bambang) |
mjnews.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno melantik Pengurusan Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumbar 2020-2024 yang kembali dinakhodai Sengaja Budi Syukur, Selasa (22/12/2020) di aula Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan Prayitno mengatakan cabang olahraga (cabor) atletik telah memberikan nama baik untuk Sumbar, diantaranya pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
Dia mengharapkan untuk PON 2021 di Papua, atletik kembali membanggakan, minimal mempertahankan raihan dua emas seperti di PON Jawa Barat. “Harapan kita, target PASI Sumbar di PON Papua mendapatkan lagi dua emas. Tentu ini didukung semua pihak. Oleh kami Pemerintah Daerah melalui Dispora dan KONI,” ucap Irwan Prayitno.
“Harapan kita kepada pengurus ini terus meningkatkan prestasinya, persiapannya untuk PON sehingga bisa membawa nama baik Sumatera Barat lagi ke depannya,” imbuhnya.
Di PON Jawa Barat, dua emas disumbangkan Yaspi Boby di nomor lari, sprint 100 meter dan 200 meter. Untuk PON Papua nanti, menurut Irwan PASI Sumbar juga menargetkan dua emas. Itu berdasarkan pertimbangan potensi atlet yang disampaikan Budi Syukur, Ketua Umum PASI Sumbar.
“Target itu kan lihat peluang. Analisa dari atlet yang ada sekarang di Sumbar. Dua targat emas ini beda lagi. Kalau dulu di nomor lari sprint. Sekarang ini potensi justru ada di nomor lain. Dasalomba sama Lontar Martil,” ulasnya.
Budi Syukur membenarkan target PASI Sumbar di PON Papua adalah dua emas. Tetapi peluangnya ada 12 nomor.
“Dari 12 nomor kami rinci ada 8 yang berpeluang. Nomor perlombaannya berbeda-beda. Ada potensi dari 8 nomor yang kami perkirakan itu bisa menghasilkan medali emas. Insya Allah. Salah satu kuncinya tetap memperhatikan mereka. Perkembangan mereka,” jelas Budi Syukur, yang sudah 3 periode dipercayai memimpin organisasi atletik ini.
Budi menjelaskan tidak mematok target besar-besar. Lebih bagus targetnya minimal tapi hasilnya nanti lebih. “Sejauh program kami bisa berjalan. Support dari pemerintah dan KONI berjalan baik. Arti kata, kita latihan tidak hanya di sini (Sumbar). Bisa latihan di luar Sumbar untuk membina anak-anak ini secara khusus,” ulasnya.
(bim)
