EkonomiSumatera Barat

TNKS Wilayah II Sumbar Luncurkan 4 Renstra Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pinggiran Hutan

78
×

TNKS Wilayah II Sumbar Luncurkan 4 Renstra Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pinggiran Hutan

Sebarkan artikel ini
Kabid TNKS Wilayah II Sumbar Ahmad Darwis
Ahmad Darwis.

mjnews.id – Kepala Bidang Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah II Propinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ahmad Darwis, S.Hut, M.Si, melakukan terobosan baru di tahun 2021 guna memulihkan perekonomian rakyat pinggiran hutan di masa pandemi Covid-19 ini.

Hal ini dimatangkan Ahmad Darwis sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pemulihan perekonomian rakyat pedesaan di masa pandemi bagi masyarakat yang bermukim di kaki bukit barisan dalam wilayah II TNKS Propinsi Sumbar. 

Program Rencana Strategis (Renstra) tahun ini pihak TNKS akan meliputi banyak pihak untuk kerjasama terkait dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan, Pemkab Solok, Pemkab Solok Selatan dan Pemkab Dharmasraya.

Selain ini, manajemen TNKS Wilayah II Sumbar juga memerlukan banyak kerja sama dengan pihak terkait sebagai pelaku masyarakat yang diberdayakan seperti dengan melibatkan pemangku adat nagari atau Kerapatan Adat Nagari (KAN), pemerhati lingkungan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang kinerjanya berkutat di lingjungan kehutanan, media pers, dinas pertanian, dinas perikanan, dinas peternakan, dinas perindustrian dan perdagangan serta dengan dinas pariwisata melalui Pemda setempat.

Program Renstra TNKS di wilayah kerjanya ini diungkapkan Kabid TNKS Wilayah II Sumbar, Ahmad Darwis saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (14/1/2021).

Restra 2021 ini berawal dari arahan presiden guna tetap kawasan hutan TNKS agar tidak tergerus ulah tangan tangan jahil seperti pembalakan liar pembabatah hutan serta menjaga hutan TNKS supaya tetap hijau dan perawan, dan guna mengantisipasi terjadinya longsor saat banjir bandang datang dari hulu sungai dari kawasan hutan TNKS. 

Bagaimana kedepannya program Renstra TNKS tahun ini Ahmad Darwis menjelaskan, antara lain untuk menggagas pola kemitraan melalui kelompok masyarakat di pinggir hutan dan di tahun ini Ahmad Darwis fokus untuk masyarakat pinggir hutan di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. 

“Sebelumnya sudah ada 7 kelompok masyarakat dan akan menyusul 2 kelompok lagi di tahun ini,” sebutnya.

Artinya, pihak TNKS sudah mendata sekitar 200 orang dari masing masing kelompok dari 15-20 orang/kelompok masyarakat di Pesisir Selatan, katanya. 

“Ya, dari luas TNKS Wilayah II Sumbar sekitar 400 ribu hektare lebih, dengan tenaga atau personel yang hanya sebanyak 30 orang saja, tak mungkinlah tercover pengawasan hutan,” ulasnya.

Dengan demikian manajemen TNKS meluncurkan program Renstra dengan pola kemitraan konservasi luar kawasan inti. 

Pola kemitraan dengan kelompak masyarakat agar hutan tetap terjaga dan informatif. 

“Masyarakat ikut menjaga hutan dan menginformasikan dari gangguan tangan tangan jahil yang dapat merusak zona kawasan inti hutan,” paparnya. 

Terkait ini, TNKS Wilayah II Sumbar menggulirkan 4 paket program buat pengamanan hutan baik dalam zona tradisional, zona konservasi, zona pemulihan, dan zona rehabilitasi hutan. 

Dari ke-4 zona ini kelompak masyarakat dipacu untuk bisa produktif berdaya ekonomi pedesaan dengan diberikan peluang Pengelolaan Kerjasama (PKS) dengan mengambil hasil hutan non kayu seperti getah, rotan, manau, aren, dan dapat melakukan penanaman pohon seperti pohon petai, jengkol, durian, pokoknya pohon yang menghasilkan buah pohon pala, dan malinjo.

“Yang lebih topnya itu dari tahun 80-an daerah pinggir TNKS Kabupaten Pesisir Selatan terkenal dengan madu lebahnya,” lanjutnya. 

“Bagaimana kita menjadikan negeri Lengayang sebagai daerah sentra produksi madu lebah. Nanti, akan kita bantu pemasarannya,” unjuknya mensuport masyarakat. 

Banyak lagi yang sekaitan dengan 4 pilar pemulihan perekonomian rakyat pedesaan pinggir hutan serta keterkaitan dengan kawasan hutan TNKS di luar zona inti, sehingga banyak pihak yang akan dilibatkan oleh manajem TNKS seperti perusahaan swasta BUMN yang diharapkan adalah dana CSR-nya guna dapat membantu permodalan bagi pelaku usaha ternak sapi. 

“Pokoknya, yang terkait dengan pemulihan perekonomian masyarakat pedesaan pinggir hutan, saya siap gagas dan kerja keras agar terwujud Renstra 2021 ini,” pungkasnya.

(Obral Caniago)

Kami Hadir di Google News