HeadlineSumatera Barat

Tambang Emas Ilegal di Solok Selatan Runtuh, 9 Orang Tewas

76
×

Tambang Emas Ilegal di Solok Selatan Runtuh, 9 Orang Tewas

Sebarkan artikel ini
Tambang Emas Ilegal di Solok Selatan Runtuh, 9 Orang Tewas
Petugas kepolisian bersama masyarakat melakukan evakuasi terhadap para korban tambang ilegal di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. (ist)

mjnews.id – Sebuah tambang emas ilegal di Nagari Ranah Pantai Cermin (RPC), Kecamatan Sangir Batanghari (SBH), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat runtuh akibat hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (18/4/2020). Peristiwa itu mengakibatkan 9 orang pencari emas tewas tertimbun.

Kapolres Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB. “Baru dilaporkan malam tadi sekitar pukul 22.00 WIB. Proses evakuasi baru selesai pukul 01.30 WIB dini hari tadi,” kata Imam kepada wartawan, Minggu (19/4/2020).

Dia mengatakan sembilan korban itu terdiri dari delapan laki-laki dan satu perempuan. Namun, dia tak menjelaskan identitas para korban.

“Ada delapan laki-laki dan satu perempuan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, lokasi tambang tersebut berada di Nagari Ranah Pantai Cermin (RPC), Kecamatan Sangir Batanghari (SBH). Lubang tambang emas itu disebut merupakan bekas peninggalan Belanda. Setelah ditinggalkan Belanda, masyarakat secara turun temurun menambang dengan cara mendulang.

Saat ini, polisi masih menyelidiki runtuhnya lokasi tambang emas ilegal tersebut. Dua bulan sebelum kejadian, polisi sudah mengingatkan agar aktivitas penambangan itu ditutup, karena tidak memiliki izin.

“Tambang itu milik warga, bukan perusahaan. Bekas tambang Belanda. Kita sudah ingatkan untuk ditutup, namun saat itu ada perlawanan dari warga. Di antara warga, secara diam-diam kembali beraktivitas sehingga terjadi korban saat ini,” kata Kapolres Imam Yulisdianto lagi.

Menurut Imam, pihaknya sudah memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Fokus kita sekarang membantu proses pemakaman semua korban, setelah itu kita akan sampaikan hasil penyelidikan,” katanya.

tambang emas disegel polisi
Tambang emas ilegal disegel polisi. (ist)

Saat ini, tambang tersebut ditutup karena dalam proses penyelidikan polisi. Menurut Imam, lokasi tambang jauh dari jangkauan karena terletak tujuh kilometer dari perumahan warga.

Untuk sampai ke lokasi tambang ada jalan berbukit yang harus dilalui. Menurut Imam, penambangan yang dilakukan warga dilakukan secara tradisional dengan proses mendulang.

“Informasi sementara penambangan dilakukan secara tradisional dengan mendulang. Tidak ditemukan alat berat di sana,” jelas Imam.

“Proses evakuasi kita lakukan hingga dini hari tadi pukul 02.00 WIB. Semua pekerja tambang yang terjebak, tewas. Delapan pria dan satu wanita,” jelas Imam.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Solsel, Abdul Rahman membenarkan adanya peristiwa yang menelan korban 9 orang warganya itu. Ia menyebut, peristiwanya terjadi di Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH) pada Sabtu (18/4/2020) sore.

“Semua korban sudah dievakuasi Minggu dinihari,” kata Kabag Humas Pemkab Solok Selatan, Firdaus Firman.

Dikatakan Firdaus, dari informasi Camat SBH Gurhanadi, mayoritas penambang kesehariannya adalah petani. Saat ini mereka beralih menambang secara tradisional ke penambangan bekas Belanda tersebut. (*/eds)

Kami Hadir di Google News