InfrastrukturSumatera Barat

Kementan Bantu Pemkab Tanah Datar Rp720 Juta untuk Padat Karya

85
×

Kementan Bantu Pemkab Tanah Datar Rp720 Juta untuk Padat Karya

Sebarkan artikel ini
Kadis%2BPertanian%2BYulfiardi%2Bmeninjau%2Brehabilitasi%2Birigasi%2Bdi%2BSungai%2BTarab
Kepala Dinas Pertanian Yulfiardi meninjau rehabilitasi irigasi di Sungai Tarab. (ist)

mjnews.id – Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melalui kegiatan padat karya 2020 memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebanyak Rp720 juta untuk pelaksanaan kegiatan padat karya.

“Tahun 2019 lalu kita telah menerima proposal dari Kelompok Tani (Keltan), kemudian ditinjau lapangan dan akhirnya diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kementan RI, dan di tahun 2020 inil kita memperoleh bantuan untuk 20 Keltan, yang dipergunakan 19 Keltan untuk rehabilitasi irigasi tersier dan 1 Keltan melaksanakan pembangunan embung,” kata Kadis Pertanian Yulfiardi melalui telepon, Sabtu (25/4/2020).

Lebih lanjut Yulfiardi menyampaikan, Keltan yang peroleh bantuan berasal dari Kecamatan Pariangan, Tanjung Emas, Rambatan, Batipuh Selatan, Batipuh, Lintau Buo, Lintau Buo Utara, Sungai Tarab dan Tanjung Baru.

“Bantuan diberikan bervariasi sesuai luas lahan, yakni luas 30 Ha dibantu Rp36 juta, 25 Ha dibantu Rp30 juta dan 20 Ha dibantu Rp24 juta,” tambahnya.

Kegiatan Padat Karya ini, tambah Yulfiardi, memaksimalkan potensi pekerja langsung dari anggota Keltan ataupun masyarakat setempat dimana perbaikan irigasi untuk menunjang peningkatan produksi padi serta peningkatan intensitas pelaksanaan masa tanam.

“Irigasi yang direhab termasuk beberapa yang terkena musibah longsor dan banjir beberapa bulan lalu, seperti di Sungai Tarab dan Batipuh Selatan. Dan saat ini secara keseluruhan rehabilitasi irigasi yang dilaksanakan semenjak 20 Maret sudah mencapai 53%, pembangunan embung sudah 85%. Pekerjaan melibatkan 2.700 HOK (Hari Orang Kerja), sehari para pekerja memperoleh upah Rp.80 ribu yang dibayarkan langsung oleh ketua Keltan,” katanya.

Di akhir penyampaiannya Yulfiardi berharap pekerjaan akan selesai dua atau tiga bulan ke depan.

“Semoga cuaca mendukung pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dalam dua atau tiga bulan ke depan pekerjaan bisa selesai 100% dan bisa dimanfaatkan masyarakat kita dan bertani dan keperluan lain,” ujarnya. (*/mus)

Kami Hadir di Google News