BWS Sumatera VInfrastrukturSumatera Barat

Program Padat Karya PUPR Serap 8 Ribu Lebih Pekerja di Sumbar

92
×

Program Padat Karya PUPR Serap 8 Ribu Lebih Pekerja di Sumbar

Sebarkan artikel ini
program padat karya
Pekerja Padat Karya sedang memperbaiki saluran irigasi di Sumatera Barat. (ist)

mjnews.id – Di tengah pandemi Covid-19 Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan peluang kerja bagi warga berpenghasilan tidak tetap. Melalui program padat karya, sekitar delapan ribu lebih tenaga kerja terserap.

Setidaknya beberapa bulan ke depan mereka masih bisa berpenghasilan. Karena banyak sektor yang tidak berjalan sejak wabah Covid-19 mendera.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra V Maryadi Utama, mengatakan dalam musim pandemi covid 19, pihaknya memfokuskan program padat karya di Sumbar.

“Ada tiga kategori padat karya yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Sumatra V untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19,” ujarnya, Senin (18/5/2020).

Pertama padat karya tunai di 207 lokasi di 19 kabupaten dan kota di Sumbar dengan total nilai proyek Rp 40,3 miliar. Program ini bisa menyerap tenaga kerja mencapai 4.140 orang.

Kedua, padat karya bidang irigasi, embung, bendung, air tanah, sungai dan pantai. Pada kegiatan tersebut mampu menyerap tenaga kerja sekitar 2.106 orang.

Program ketiga adalah padat karya bidang kontruksi, total biaya proyek Rp 300 miliar. Pada kategori ini bisa menyerap tenaga kerja hingga 2.405 orang.

Total tenaga kerja yang diserap pada program padat karya ini lebih 8.350 orang dan akan berlangsung tiga bulan ke depan. Mereka yang bekerja itu adalah masyarakat terkena PHK, pengangguran dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Sumbar tidak mendapatkan pekerjaan.

“Rata-rata penghasilan pekerja ini lebih dari layak. Mereka bisa mendapatkan di atas Rp100.000 –Rp 130 ribu per hari,” ungkapnya.

Maryadi berharap agar masyarakat terkena dampak covid 19 bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, sehingga ekonomi masyarakat bisa pulih kembali.

Salah seorang pekerja Irigasi, Hasan, (45) di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam mengaku bersyukur masih bisa mendapatkan penghasilan dari bekerja buruh harian. Dia bekerja pada kegiatan padat karya di Kamang, Kecamatan Ampek Angkek.

Dengan itu, maka dapurnya masih tetap berasap. Karena sudah satu bulan belakangan dirinya tidak kesulitan mendapatkan penghasilan guna membiayai rumah tangganya.

Biasanya sebagai tukang ojek online dirinya masih bisa bertahan hidup, kini tidak bisa lagi.

“Dengan kondisi saat ini, saya menjadi tukang irigasi di sini dan bisa mendapatkan penghasilan dalam kondisi ekonomi saat ini,” ujar Erianto.

Dia mengakui merasa lega saat ini secara ekonomi karena bisa mendapatkan pekerjaan meski harian. Erianto adalah salah satu pekerja dari ribuan pekerja yang direkrut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam program padat karya di Sumbar.

Dalam pandemi Covid-19 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengutamakan pekerja yang terdampak covid-19 dan tidak mendapatkan pekerjaan. (edy)

Kami Hadir di Google News