Sumatera Barat

Wakil Gubernur Sumbar Panen Padi Sawah Gunakan Arit

77
×

Wakil Gubernur Sumbar Panen Padi Sawah Gunakan Arit

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Sumbar Panen Padi Sawah Gunakan Arit
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit panen padi memakai arit bersama pejabat Pemko Solok dan Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, Syafrizal dalam Field Day Panen Padi, Senin (29/6/2020), di Sinapa Piliang, Kota Solok. (humas)
mjnews.id – Menggunakan arit, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sum bar) Nasrul Abit melakukan panen padi sawah Solok Tapaso Jarwo dalam kegiatan Field Day Panen Padi, Senin (29/6/2020), di daerah Sinapa Piliang Kota Solok.
Kegiatan panen raya Tanaman Padi Solok (Tapaso) dengan sistim Jajar Legowo (Jarwo) merupakan sebuah sistem penanaman padi yang dilakukan dengan pengaturan jarak, dan sistem ini telah terbukti menuai hasil yang meningkat dibanding cara tanam dengan sistem tradisional.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Nasrul Abit menunjukkan rasa bangganya karena meski kondisi pandemi Covid-19, kota Solok mampu mampu menghasilkan 6,2 ton padi per hektare.
“Field day Panen Padi Sawah Solok sebenarnya salah satu rangkaian gelar Penas Tadi XVI yang rencana pada 20-25 Juni 2020, namun karena pandemi Covid-19, Penas Tani tidak jadi kita laksanakan,” ungkap Nasrul Abit.
Walaupun di tengah pandemi Covid-19, namun kebutuhan masyarakat akan pangan tetap terpenuhi. Pemerintah daerah bersama masyarakat khususnya kelompok tani terus berupaya untuk meningkatkan produksi padi yang optimal. 
“Untuk meningkatkan hasil panen padi Sawah Solok yang luasnya lebih kurang seluas 800 hektare, dengan variates tanaman padi anak daro, dan keunggulan rasa yang dimiliki telah mendapatkan sertifikasi dari Kemenkumham RI. Terbaik di Indonesia,” ucapnya.
Dengan luas lebih 100 hektare yang sedang panen itu, Nasrul Abit berharap sawah yang ada ini, jangan lagi dijadikan perumahan dan gedung, karena Solok sangat terkenal dengan berasnya.
“Beras Solok sangat terkenal di Indonesia, sayang kalau lahannya dijadikan bangunan. Saya minta pemko Solok bisa menjaganya, agar Solok tetap kota beras,” tukasnya.
Wakil Gubernur Sumbar mengatakan, pemerintah Kota Solok harus mampu mempertahankan hamparan persawahan yang telah ada, selain sebuah aset, persawahan tersebut meru pakan ikon Kota Solok yang telah diakui secara nasional.
Panen Raya Padi Sawah Solok itu, disaksikan Walikota Solok yang pada saat itu diwakili oleh Alkaf, Dandim 0309 Solok Letkol ARM Reno Triambodo, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal, dan kepala OPD terkait, serta jajaran kelompok Tani Panca Usaha sebagai pemilik lokasi panen raya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal yang dihubungi Singgalang, mengatakan panen raya padi diawali secara simbolis pemotongan padi dengan arit oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit. Kemudian Wagub juga menggunakan traktor giling padi. Kegiatan itu merupakan kegiatan lanjutan pasca dilaksanakannya penanaman padi secara bersama pada 9 Maret 2020 lalu di lokasi yang sama.
Alkaf menyampaikan, setelah memakai sistem Jajar Legowo tersebut, secara global hasil panen masyarakat petani meningkat hingga 5 (lima) sampai 15 ton per sekali panennya.
Terkait dengan upaya dalam mempertahankan ikon Kota Solok tersebut agar tidak tergores oleh pesatnya pembangunan yang ada, Staf Ahli itu mengatakan, untuk mengatur hal tersebut Walikota Solok telah mengeluarkan peraturan daerah (Perda) dan sangat mengikat.
Kemudian Staf Ahli Walikota Solok tersebut, Alkaf menyebutkan, selain untuk meningkatkan ketahanan pangan, ham paran persawahan tersebut juga telah menjadi agro wisata sawah Solok. (*/eds)

Kami Hadir di Google News