FeatureSumatera Barat

Masih Ada Kapal Besar ke Painan

85
×

Masih Ada Kapal Besar ke Painan

Sebarkan artikel ini
Masih Ada Kapal Besar ke Painan
Anggota DPRD Sumatera Barat, Hamdanus berlabuh di kampung halamannya, Pesisir Selatan dengan kapal perintis tol laut berukuran jumbo. (ist)

mjnews.id
– Malam baru saja berlabuh di Sikakap. Tapi, itu adalah waktu yang sempurna untuk memulai keberangkatan dari pelabuhan. Jangkar sudah dinaikan, perahu besi membelah malam menuju tanah tepi.
Ada yang berbeda dari perjalanan pulang kali ini bagi anggota DPRD Sumbar, Hamdanus. Perjalanan pada Minggu malam (5/7/2020). Ia biasa ke Mentawai untuk agenda reses, kunker, maupun kegiatan lainnya. Dari Padang, ia menumpang kapal penyeberangan. Perjalanan selama 9 jam lebih menjadi perjalanan yang nyaman dengan kapal berukuran besar.
Perjalanan pulang dengan kapal besar selama ini hanya sampai ke Kota Padang. Tapi, kali ini agak berbeda. Hamdanus menumpang kapal besar dari Sikakap menuju Padang, kemudian berlabuh di Pelabuhan Panasahan Painan, Pesisir Selatan. Senin dini hari (6/7), pertama kalinya Hamdanus berlabuh ke tanah kelahirannya dengan kapal besar.
Hamdanus melaksanakan kegiatan reses ke Mentawai, Sabtu (4/7). Keberangkatan dari Padang menggunakan KM Gambolo. Keesokan harinya, ia pulang dengan menumpang kapal perintis. Kapal berukuran jumbo yang bisa menampung banyak penumpang. Kapal perintis tak hanya berlabuh di Kota Padang. Kapal tol laut ini membawa Hamdanus ke kampung halamannya, Pesisir Selatan. Menjadi perjalanan yang bersejarah bagi politis muda ini, karena pertama kali ia pulang ke tanah kelahirannya menggunakan kapal besar.
Dalam perjalanan pulang ke Padang, tak banyak penumpang. Ketika ke Painan, Hamdanus menjadi penumpang satu-satunya.
“Sepanjang perjalanan hanya rasa syukur yang paling pantas kami sembahkan pada Ilahi Rabbi karena bisa berlabuh dengan kapal besar pertama kali di tanah kelahiran,” ujar Hamdanus antusias.
Perjalanan dengan kapal perintis menurut Hamdanus sangatlah menyenangkan. Tak hanya bertubuh besar, kapal ini juga menjanjikan kenyamanan dengan bermacam fasilitas yang disediakan. Kapalnya bagus, ada mushalla, wc, kantin, tempat tidur, hingga geladak yang bersih dan tertata rapi.
Perjalanan Mingu malam itu menjadi penuh kesan, meninggalkan rona-rona merindu. Bagaimana tidak, di tengah Samudera Hindia, Hamdanus bisa merasakan malam yang langka. Malam yang diterangi bulan purnama. Sebuah kebetulan yang mengesankan.
Kapal berangkat sejak sore di Sikakap. Pada pukul 02.00 WIB dini hari, kapal berlabuh di Panasahan, Painan.
“Perasaan saya benar-benar campur-aduk. Sebuah pengalaman yang mengesankan. Apalagi, bisa berlabuh di tanah kelahiran dengan kapal besar,” kenang Hamdanus.
Kehadiran kapal perintis ke Painan menurut Hamdanus menjadi kabar baik bagi daerah ini. Hal itu menurutnya menjadi semacam penyemangat dan kabar baik bagi masyarakat Pesisir Selatan.
“Ini memberi semangat bagi kita untuk terus maju,” ujar Hamdanus.
Kapal perintis berkuran besar ini menurut politisi PKS ini akan sangat membantu mobilitas masyarakat Pesisir Selatan, maupun masyarakat dari Mentawai yang hendak beraktivitas di Pesisir Selatan. Akses yang bagus akan berdampak pada kemajuan daerah. 
Hamdanus berharap, kapal perintis ini bisa menfasilitasi wisatawan asing yang biasa menikmati ombak Mentawai untuk bisa berkunjung ke Pesisir Selatan.
Pesisir Selatan menurut Hamdanus memiliki objek wisata berkelas dunia. Misalnya Kawasan Mandeh yang patut menjadi destinasi lain bagi wisatawan asing yang menikmati ombak Mentawai.
“Setelah menikmati ombak Mentawai, mari ke Pesisir Selatan. Ada wisata bahari yang berbeda dan pastinya akan membuat betah,” ujar Hamdanus setengah berpromosi.
Dalam perjalanan dari Sikakap, tak banyak penumpang malam itu. Hanya ada 10 penumpang yang hendak ke Padang. Sementara, Hamdanus menjadi satu-satunya penumpang yang menuju ke Painan. Sepinya penumpang menurut Hamdanus dipengaruhi oleh masa pandemi covid-19. 
Dia menilai, ke depannya kapal perintis ini akan menjadi idola bagi masyarakat. Diharapkan kehadirannya bisa mendongkrak perekonomian daerah, terutama sektor pariwisata.
“Peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik,” ujar Hamdanus. (A.R. Rizal)

Kami Hadir di Google News