EkonomiSumatera Barat

Atasi Ketersediaan Benih Kentang, BPTP Sumbar Produksi Benih Bersertifikat

115
×

Atasi Ketersediaan Benih Kentang, BPTP Sumbar Produksi Benih Bersertifikat

Sebarkan artikel ini
Atasi Ketersediaan Benih Kentang, BPTP Sumbar Produksi Benih Bersertifikat
Bersama Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumbar, Ir. Irawati, MP, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan jajaran melakukan panen perdana produksi benih kentang di Taman Sains Pertanian Kebun Percobaan Sukarami, Kabupaten Solok. (ist)
mjnews.id – Jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat melakukan panen perdana kegiatan produksi benih Kentang, bersama Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) dilahan seluas 0,8 hektare di Taman Sains Pertanian Kebun Percobaan Sukarami, Kabupaten Solok, Jumat (10/7/2020).
Panen bibit Kentang ini, lebih sebagai jawaban atas program strategis Kementrian Pertanian (Kementan) dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan benih, sehingga BPTP Sumbar ikut bersinergi melakukan kegiatan pembenihan sesuai dengan spesifikasi lokasi di Sumatera Barat, salah satunya masalah pembenihan bibit kentang.
“Kita berusaha menyediakan kebutuhan benih di Sumatera Barat, karena khususnya kentang, sekarang ketersediaan benih sangat minim dan untuk mendapatkan memang sangat sulit,” kata Kepala BPTP Sumbar Dr. Drs.Jekvy Hendra, M.Si disela-sela panen perdana benih kentang tersebut.
Dikatakan, selama ini, untuk mendapatkan bibit kentang Granola (G0) hingga G1, petani harus jauh-jauh mencari ke penggalengan Jawa Barat. Karena alasan itu, melalui kerjasama dengan BPSB yang akan memantau kemudian memonitor, pihaknya mengupayakan mengadakan kebutuhan bibit-bibit berkualitas sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ada.
“Langkah ini sekaligus untuk mendesiminasikan (menyebarluaskan) semua item kegiatan yang menyangkut dengan penelitian di badan Litbang kepada masyarakat,” jelas Jekvy Hendra.
Dalam hal penyediaan bbit kentang, tahun 2020 BPTP Sumbar menargetkan mencapai sekitar 8 ton. Namun dari komposisi yang ada, bisa dicapai sebanyak 16 ton atau dua kali lipat dari target.
Kepala BPTP Sumbar berharap, dengan keberadaan benih bisa membantu kebutuhan bibit kentang Sumatera Barat, sehingga jajaran Dinas Pertanian tidak kesulitan lagi untuk menyediakan kebutuhan benih yang sangat tinggi sekali untuk Sumatera Barat.
“Benih kentang ini memang sangat dibutuhkan, sangat dicari dan sulit mendapatkannya. Untuk pengembangan sentra bibit kentang di daerah Kabupaten Solok, khususnya konsetransikan di kawasan Sukarami, Bukit Gompong, kemudian juga di Alahan Panjang,” jelasnya.
Terkait kegiatan itu, sesuai Tupoksinya mengawasi peredaran benih, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumatera Barat ikut mendorong bagaimana ketersediaan benih unggul yang ada di Sumatera Barat.
“Jadi, panen ini dalam rangka mengawasi kegiatan produksi,” sebut Kepala BPSB Sumbar, Ir. Irawati MP.
Menurutnya, benih ini ada tingkatannya, seperti bagaimana G0 nanti menghasilkan G-1 dan kemudian menghasilkan kentang G2. Bibit G2 inilah yang nanti bisa ditanam oleh masyarakat. 
“Kalau G0 dan G1 itu, belum bisa diperbanyak oleh petani. Petani baru bisa menanam G2. G2 ditanam itu baru bisa menghasilkan kentang untuk konsumsi,” papar Irawati.
Pihaknya memiiki program pengembangan kentang yang dananya berasal dari APBD maupun APBN. Tetapi sulitnya selama ini, benih kentang selalu didatangkan dari provinsi lain, seperti Penggalengan Jawa Barat.
Tersebab ketersediaan benih kentang masih sedikit, sekarang BPTP sudah berusaha mengembangkan untuk meningkatkan ketersediaan benih di Sumatera Barat. Kegiatan inilah yang diawasi oleh BPSB mulai dari awal mau tanam hingga dilakukan panen.
Setelah panen nanti diperiksa lagi untuk selanjutnya akan diberi label disertifikasi, keluarlah nanti benih atau benih sebar yang akan ditanam oleh petani.
“Jadi, BPSB fungsinya adalah mengawasi. Ketika BPTP akan ada pengembangan kegiatan atau menghasilkan benih, kita diberitahu untuk pengawasan untuk masalah penelitian dan mencukupi kebutuhan benih,” sebut Irawati.
Sementara itu, Hanif Gusrianto, SST melaporkan, guna mendukung ketersediaan benih kentang di Sumatera Barat, BPTP selaku salah satu perpanjangan tangan Kementerian Pertanian di daerah melalui program strategisnya melakukan kegiatan produksi benih kentang, yang nantinya akan menghasilkan benih kentang kelas G2.
Kegiatan pembenihan selain dilakukan di Taman Sains Pertanian Kebun Percobaan Sukarami seluas 0,8 ha, juga ada di lahan kelompok tani Tunas Madani dan Sinar Harapan Kecamatan Danau Kembang seluas 0,8 ha. Di kedua lokasi ini telah dilakukan penanaman pada 26 Maret dan 7 Mei 2020 lalu.
Diakui, dalam hal melakukan kegiatan produksi benih, BPTP Sumatera Barat tidak berjalan sendiri. Untuk mendapatkan benih bersertifikat, selama proses kegiatan selalu dilakukan pengawasan oleh BPSB Sumbar. 
Pengawasan diawali dengan pemeriksaan benih pokok, pemeriksaan lapang sebelum penanaman, serta pemeriksaan pada saat pertumbuhan vegetatif dan generatif, pemeriksaan berikutnya dilakukan saat panen dan setelah panen ketika benih sudah tersimpan di gudang.
“Setelah benih diproses sesuai SOP, maka benih tersebut dinyatakan baik apabila sertifkat sudah dikeluarkan oleh BPSB,” tuturnya.
Hanif menyebutkan, selain mentaati SOP perbenihan, harus diiringi dengan teknik budidaya yang baik seperti pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit tepat sasaran, sanitasi kebun, pembumbunan serta teknik panen dan penanganan setelah panen. 
“Cara lain yang dilakukan untuk mendapatkan benih yang bersertifikat, yaitu dengan cara menambah umur simpan benih dalam tanah. Seleksi alam ini dilakukan agar calon benih yang dihasilkan benar-benar sudah terbebas dari penyakit,” tuturnya. (yas)

Kami Hadir di Google News