Resensi Buku

Doa Dalam Diri: Buku Puisi dari Penyair Sulaiman Juned

156
×

Doa Dalam Diri: Buku Puisi dari Penyair Sulaiman Juned

Sebarkan artikel ini
Cover Buku Rajah
Buku Puisi Rajah.

mjnews.id – Di tengah wabah pandemi Covid-19, penyair tetap berkarya. Hal itu dibuktikan penyair sekaligus dosen Institut Senin Indonesia (ISI) Padang Panjang, Dr. Sulaiman Juned. Buku puisi bertajuk Rajah, siap diluncurkan kepada publik akhir bulan ini.

“Insya Allah pada Sabtu (31/10) ini, buku kumpulan puisi Rajah: Doa Dalam Diri akan kita luncurkan kepada publik, sekaligus dilakukan prosesi bedah buku dengan sejumlah narasumber kompeten secara online,” ujar Sulaiman, Rabu (21/10/2020), di Padang Panjang.

Akademisi budaya dan kepenyairan asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu mengatakan, Redaktur Budaya Koran Tempo Mustafa Ismail, Dosen Sastra ISI Padang Panjang Dr. Sahrul Nazar, Penyair Muhammad Subhan, dan Ubai Dillah Al Anshori sudah menyatakan komitmen untuk tampil sebagai narasumber pada kegiatan bedah buku menggunakan aplikasi zoom meeting tersebut.

Dikatakan, buku yang berisi 58 puisi ini menceritakan kisah perjalanan, doa yang disanjungkan untuk kebaikan dan kejahatan bagi alim ulama. Sulaiman seakan-akan mengembalikan doa yang pernah ada di kampung halamannya Aceh seperti memulangkan, membalikkan keadaan agar tetap mengingat apa yang pernah dilakukan untuk melawan santet atau pengobatan kepada orang lain.

Buku puisi Raja” ini adalah buku tunggal yang ke-15 karya Sulaiman. Baginya menulis buku adalah jalan untuk tetap memperkenalkan budaya, membuat kita tetap berpikir, dan akan terus berkarya dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.

“Semoga agenda bedah buku itu dapat berjalan dengan baik. Kendati saat ini pandemi Covid-19 masih mewabah, tapi kita harus tetap berkarya, selagi masih bisa berfikir,” kara ketua Jurusan Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padangpanjang tersebut.

Dengan terbitnya buku “Rajah” membuat penyair kelahiran Aceh tersebut, berhasil mewujudkan tekadnya menulis dan mewujudkan satu buku dalam satu tahun.

(kurajah


kurajen


puleh nyoe


teuka laen)


 

aku

sedang mengaduk-aduk angin

gerimis hujan panas terik bara api bertarung

di ruang kepala.


Menambatkan puisi pada kabut

gigilnya merajah jiwa.

Selamat membaca dan selamat atas terbitnya buku yang diterbitkan Salmah Publishing bekerja sama dengan Komunitas Seni Kuflet Kota Padangpanjang itu.

(Musriadi Musanif)

Kami Hadir di Google News