EkonomiPendidikanReligi

Kembangkan Islamic Social Finance, IPB dan Baznas Gelar Islamic Economics Winter Course 2020

87
×

Kembangkan Islamic Social Finance, IPB dan Baznas Gelar Islamic Economics Winter Course 2020

Sebarkan artikel ini
Islamic Economics Winter Course
Islamic Economics Winter Course 2020

mjnews.id – Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerja sama menggelar forum intelektual dalam bentuk short course dengan judul Islamic Economics Winter Course 2020. Berbeda dengan forum Islamic Economics Winter Course sebelumnya, tahun ini berlangsung melalui media daring yang digelar pada 14-23 September 2020.

Mengangkat tema “Islamic Social Finance and Its Role for Achieving SDGs”, forum ini mengundang narasumber dengan kualifikasi di bidang Islamic Social Finance ternama di seluruh belahan dunia.

Diantaranya Dr. Resfa Fitri selaku Ketua Panitia, Rektor IPB, Prof Arif Satria, Direktur Puskas BAZNAS, Dr. Muhammad Hasbi Zaenal, Ketua Komunitas Islam di Bosnia Herzegovina, Dr. Elnur Salihovic, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB, Dr. Asep Nurhalim, Direktur Direktorat Program Internasional IPB, Prof. Iskandar Zulkarnaen Siregar, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Prof Nunung Nuryatono. 

Pada Forum Islamic Economics Winter Course diikuti 78 peserta dengan background yang beragam dari praktisi, peneliti dan akademisi. Tidak hanya itu, lebih dari sepertiga peserta berasal dari luar negeri seperti India, Bangladesh, Kenya, Malaysia, Algeria, Maroko, Singapura, Nigeria, Sri Lanka hingga Jerman. 

Direktur Pusat Kajian dan Strategis Baznas, Dr. Muhammad Hasbi Zaenal mengatakan, dengan peserta yang memiliki latar belakang yang berbeda, forum ini menjadi network baru dan unik yang bisa memperkaya pengalaman mengenai Islamic Social Finance. 

Terima kasih kepada IPB atas kerja sama yang terjalin dengan melibatkan BAZNAS dalam forum internasional kali ini. Islamic Social Finance memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan dan menggapai aspirasi SDGs. 

“Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis program yang dilakukan oleh berbagai instrumen dari Islamic Social Finance seperti Zakat, Wakaf dan keuangan mikro, yang memiliki irisan dengan tercapainya SDGs, di antaranya pengentasan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan berkualitas, air dan sanitasi dan banyak lainnya,” ujar Hasbi.

Menurutnya dari forum ini, akan lahir perspektif, strategi dan kajian yang tak hanya relevan dengan isu pandemi Covid-19 saja. Berharap menjadi wadah optimisme baru untuk memacu potensi Islamic Social Finance dalam upayanya memenuhi SDGs. Dan dapat memacu semangat ekonomi Islam dengan segala manfaatnya bagi masyarakat. 

Forum Islamic Economics Winter Course 2020, terbagi menjadi empat pembahasan utama. Pembahasan pertama mengenai filosofi ekonomi Islam dan pengenalan terhadap Islamic Social Finance sebagai salah satu instrumen utama ekonomi Islam, oleh Prof. Mehmet Asutay (Durham University) dan Dr. Aishath Muneeza (INCEIF).

Pembahasan kedua dengan tema berkaitan zakat dan berlangsung pada hari ketiga dan keempat yang dibawakan oleh Assoc. Prof. Mustafa Omar (IIUM), Dr Irfan Syauqi Beik (BAZNAS), Prof. Abdul Ghafar (USIM) serta Yasmina Francke (Lembaga Zakat Afrika Selatan).

Pembahasan ketiga bertemakan wakaf dan disampaikan oleh Prof. Raditya Sukmana (UNAIR) dan Dr. Hendri Tanjung (BWI) pada hari kelima. Lalu, tema keempat pada hari keenam adalah keuangan mikro yang dibawakan oleh Dr. Mohammed Obaidullah (IsDB) dan Prof. Habib Ahmed (Durham University). 

Pada hari penutup, para peserta akan dapat berdiskusi dan melihat langsung dampak dari Islamic Social Finance dengan desa binaan BAZNAS yaitu kampung Batik dan Tegalwaru.

Dalam menghadapi Covid-19, celah untuk memenuhi aspirasi SDGs semakin besar. Pandemi ini memiliki dampak luar biasa menyebabkan buruknya kesehatan serta meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan. Di satu sisi, kasus Covid-19 di Indonesia menembus angka 200.000 dan banyak rumah sakit yang sudah tidak bisa mengakomodasi jumlah yang terus meningkat. 

Di sisi lain, pada kuarter kedua tahun 2020, PDB Indonesia jatuh secara drastis pada minus 5.23% dan oleh karena itu ekonomi berisiko untuk jatuh ke jurang resesi. 

Dalam menghadapi fenomena ini, peran Islamic Social Finance semakin krusial dalam membantu dan meringankan masyarakat yang terdampak khususnya di Indonesia, pungkas Hasbi.

(rel)

Kami Hadir di Google News