Politik

Partai Demokrat Memanas, Moeldoko Terpilih Jadi Ketum, AHY Bilang KLB Dagelan

70
×

Partai Demokrat Memanas, Moeldoko Terpilih Jadi Ketum, AHY Bilang KLB Dagelan

Sebarkan artikel ini
moeldoko
Moeldoko.


MJNews.id – Partai Demokrat (PD) makin panas. Sebagian kader ikut dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) dan memilih Moeldoko sebagai ketua umum.

Sebaliknya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) menyebut yang dilakukan itu adalah KLB dagelan. Alasannya tidak ada ketua dari daerah yang menghadiri KLB tersebut.

Moeldoko terpilih menjadi ketua umum dalam acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD). Dia terpilih dalam waktu 51 menit setelah KLB Demokrat dibuka.

KLB Demokrat tersebut digelar di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang dan dibuka pukul 14.44 WIB. Pembukaan ditandai pengetukan palu sebanyak tiga kali. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’, yang dilanjutkan dengan Mars Demokrat.

Acara dilanjutkan dengan membaca doa. Kemudian salah satu pendiri PD, Etty Manduapessy, memberi sambutan.

Etty berharap KLB PD menjadi tonggak sejarah penyelamatan Partai Demokrat. Dia juga berharap PD menjadi partai yang demokratis.

“Hari ini adalah perjalanan yang paling bersejarah walau kita berkumpul di sini untuk satu kegiatan mulia dengan harapan KLB yang digelar hari ini menjadi tonggak sejarah penyelamatan partai ke depan,” kata Etty.

Setelah itu, sidang KLB dimulai. Sidang dipimpin oleh Jhoni Allen Marbun. Jhoni terlihat memimpin sidang dan membacakan putusan terkait sejumlah perubahan.

Salah satu yang dibacakannya adalah perubahan AD/ART Partai Demokrat. Dia mengatakan AD/ART PD dikembalikan sesuai dengan Kongres Bali 2005.

“Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat kembali pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Kongres Bali tahun 2005 dengan penyesuaian terhadap undang-undang,” ucapnya seperti dikutip detikcom.

“Dilaksanakan sesuai kebutuhan organisasi. Antara lain, adanya Mahkamah Partai, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar. Menghilangkan Majelis Tinggi, setuju?” ujarnya.

“Setuju,” ujar peserta.

Sekitar pukul 15.35 WIB, KLB Demokrat memutuskan Moeldoko sebagai ketua umum. Hal ini didasari voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat.

“Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025,” kata Jhoni.

Moeldoko dicalonkan DPD Kalteng, Sulteng, Papua Barat, hingga Aceh. Namun Moeldoko tak hadir di lokasi KLB Demokrat.

Jhoni Allen kemudian bertanya kepada sidang apakah hasil tersebut disepakati. Seluruh peserta sidang KLB Demokrat menyetujuinya. “Setuju,” jawab kompak peserta sidang.

Setelah itu, forum diskors. Para peserta acara yang disebut sebagai KLB itu menunggu Moeldoko hadir.

KLB Dagelan

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespons keras KLB dan terpilihnya Moeldoko. “Saya juga ingin mengangkat fakta bahwa tadi ada orang-orang yang telah berada di tempat yang lain di partai lain, kemudian mereka yang bukan anggota Partai Demokrat yang jelas-jelas tidak punya KTA, terus tapi langsung diakui menjadi anggota bahkan kemudian bisa mencalonkan diri atau diminta menjadi ketua umum,” kata AHY dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

“Tentu ini melecehkan administrasi, aturan dan segala prinsip yang diyakini dan digunakan oleh Partai Demokrat selama ini,” sebut AHY.

AHY menyebut KLB Demokrat di Sumut digelar demi kepentingan pribadi semata. Ia menyebut KLB Demokrat dagelan.

AHY menyebut upaya kudeta terhadap dirinya kini telah terbukti dengan sendirinya. “Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak kini sudah terang benderang. Terbukti ketika diminta oleh para pelaku GPK-PD tadi, kita saksikan kita dengar bersama melalui sejumlah media, walaupun acarnaya tertutup tapi bisa kita ikuti, bahwa yang bersangkutan KSP Moeldoko menerima ketika diminta untuk menjadi ketum Partai Demokrat versi KLB Sumut. Kita dengar bersama tadi,” kata AHY.

“Tentu apa yang disampaikan KSP Moeldoko tadi meruntuhkan seluruh pernyataan yang telah diucapkan sebelumnya, yang katanya dia tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat, bahkan mengatakan semua ini adalah permasalahan internal Demokrat,” jelas AHY.

AHY menegaskan Moeldoko bukan kader Partai Demokrat dan dia menolak masalah kudeta ini dianggap polemik internal partai. AHY menduga Moeldoko sedari awal telah mendukung gerakan KLB ini.

(***)

Kami Hadir di Google News