PolitikSumatera Barat

Hormati Hasil Pilkada, Darizal Basir Himbau Masyarakat Pessel Hentikan Pertikaian Politik

79
×

Hormati Hasil Pilkada, Darizal Basir Himbau Masyarakat Pessel Hentikan Pertikaian Politik

Sebarkan artikel ini
darizal basir
H. Darizal Basir.

MJNews.id – Tokoh Nasional asal Pesisir Selatan, H. Darizal Basir, mengingatkan pada seluruh pihak agar tidak memanfaatkan situasi dalam persoalan hukum yang menimpa Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan.

Penegasan itu disampaikan Darizal melihat situasi yang terjadi akhir-akhir ini dengan adanya aksi damai yang mengatasnamakan masyarakat Pessel di Padang. 

Aksi itu juga ada reaksi hampir sepuluh ribu warga Pessel turun ke jalan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Painan mengantarkan petisi mendukung penuh bupati dan Wabup terpilih.

“Nah, saya minta tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan,” tegas Darizal, Kamis 18 Maret 2021.

Kepada seluruh warga di daerah ini dia berharap untuk bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Bupati Pesisir Selatan (Pessel) periode 1995-2005 tersebut juga minta masyarakat tidak lagi terkotak-kotak akibat politik. Apalagi Pilkada Pessel 2020 sudah usai. “Justru itu kepada masyarakat Pesisir Selatan, baik yang ada di kampung maupun yang di rantau untuk bisa menjaga keharmonisan. Jangan ada lagi kubu-kubuan, apalagi sampai membuat gaduh, karena hal itu akan dapat memperlambat proses pembangunan daerah,” ucap Darizal.

Ketika dimintai tanggapanya terkait adanya demo sekelompok warga yang menuntut agar Bupati Pessel terpilih, Rusma Yul Anwar dicopot dari jabatannya karena persoalan hukum, Darizal Basir berpendapat, itu kewenangan penegak hukum dengan segala pertimbangannya.

“Berikan kesempatan bupati terpilih yang sudah dilantik untuk bekerja, melaksanakan visi dan misinya. Jika ada persoalan hukum biarlah aparat penegak hukum yang bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku,” terang anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat tiga periode tersebut.

Menurutnya, Bupati dan Wakil Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah, adalah hasil Pilkada yang dipilih secara demokratis dan konstitusional. 

Keduanya merupakan pemimpin harapan masyarakat yang diamanahkan oleh 128 ribu lebih suara masyarakat pada pilkada 2020 lalu.

Meskipun sempat ada gugatan terhadap hasil Pilkada Pessel 2020, namun Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan bahwa Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah adalah pemenang Pilkada Pessel 2020.

Bahkan, pasangan tersebut juga sudah dilantik oleh gubernur Sumbar pada 26 Februari 2021 lalu. 

“Mari kita hormati hasil demokrasi Pilkada Pessel tersebut secara utuh. Akhirilah segala bentuk perbedaan dan pertikaian politik yang ada selama ini. Saatnya kita bahu membahu guna mewujudkan pembangunan daerah yang lebih baik lagi,” ajaknya.

Kepada para pendukung bupati terpilih, Darizal Basir minta untuk dapat menahan diri dan tidak berbesar hati atas kemenangan. Sebaliknya, bagi kelompok yang jagoannya tidak terpilih, untuk bisa menerima dengan sabar dan legowo. Selanjutnya, diharapkan agar semua masyarakat dapat kembali bersatu, sehingga situasi bisa kembali normal.

“Jadilah warga yang baik, punya ide dan pemikiran serta berkontribusi untuk mendukung program bupati terpilih. Janganlah menjadi warga yang memanfaatkan situasi dan memperkeruh suasana. Apalagi untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” ujarnya.

Menyikapi situasi yang terjadi beberapa hari Pasca-Pilkada di Pessel. Sepertinya membuat situasi makin gaduh karena adanya kelompok yang saling bersiteru menuntut, mempertahankan pendapat dan keinginan masing-masing. H Darizal Basir berharap semua pihak agar dapat sabar menahan diri.

“Biarlah semua berproses menurut aturan yang berlaku. Pilkada telah usai dan bupati terpilih sudah dilantik, mari kita sportif dalam berdemokrasi, kita hargai pilihan rakyat yang legitimasi. Lalu, kemelut persoalan hukum yang mendera Bupati Rusma Yul Anwar, biarlah dia berproses menurut aturan hukum oleh petugas yang bertanggung jawab.

“Jangan hanya gara-gara persoalan hukum yang mendera bupati terpilih kita harus pecah dan terkotak-kotak, saling tuding makian. Nah, yang lebih penting lagi jangan pula sampai ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan persoalan hukum ini untuk kepentingan lain, baik pribadi, kelompok maupun golongan,” ujarnya mengakhiri.

(man)

Kami Hadir di Google News