PolitikSumatera Barat

Gamawan Fauzi dan Nasrul Abit Bicarakan Siapa yang Layak Pimpin Sumbar

93
×

Gamawan Fauzi dan Nasrul Abit Bicarakan Siapa yang Layak Pimpin Sumbar

Sebarkan artikel ini
Gamawan Fauzi bersama Nasrul Abit
Mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi bersama Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. (ist)

mjnews.id – Tokoh birokrat senior Indonesia, Gamawan Fauzi menegaskan, cara pandang dan berpikir orang birokrat dengan orang non birokrat dalam mengelola tatanan kepemerintahan, sangat jauh berbeda. 

Khusus di Sumatera Barat, mantan Menteri Dalam Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebutkan, sejak zaman Gubernur Harun Al-Rasjid Zain hingga dirinya, Sumatera Barat dipimpin oleh orang-orang birokrat berpengalaman dan teruji.

Meski tidak menyebutkan secara gamblang kandidat siapa yang akan ia dukung dan pilih pada di konsestasi Pilkada serentak Desember 2020 nanti, namun sepertinya Gamawan Fauzi memberikan sinyal, jika yang lebih cocok memimpin Sumatera Barat adalah orang-orang dengan latar belakang birokrat.

Birokrat yang punya pengalaman dan rekam jejak baik. Jika benar demikian, maka salah satu birokrat yang dimaksud oleh mantan Gubernur Sumatera Barat itu adalah Nasrul Abit yang maju bersama Indra Catri untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.

Nasrul Abit sendiri, saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat. Sejak memulai karir di dunia pemerintahan dan politik, Nasrul Abit dikenal sebagai seorang birokrat ulung, punya banyak pengalaman dan teruji. 

Untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada Desember nanti, ia berpasangan dengan Indra Catri yang dikenal sebagai teknokrat ulung. 

Mereka berdua, berangkat dengan kapal partai besutan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yakni Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra.

Sinyal dukungan dari Gamawan Fauzi terhadap Nasrul Abit kian kuat setelah keduanya melakukan pertemuan tertutup, Rabu (2/9/2020). 

Pertemuan ini, merupakan pertemuan kedua setelah sebelumnya juga melakukan pertemuan yang sama di kediaman Gamawan Fauzi. 

Saat ini, Nasrul Abit datang bersama Indra Catri. Meski pertemuan-pertemuan antara kandidat dengan para tokoh senior sudah merupakan kebiasaan setiap menjelang Pilkada sebagai bentuk penghormatan kepada senior, namun sepertinya pertemuan kali ini cukup menggiring opini publik kalau Gamawan “kepincut” dengan Nasrul Abit.

“Saya orang birokrat dan berangkat dari pengalaman birokrat. Tidak kader partai. Sejak dari pak Harun terakhir saya, itu mayoritas birokrat. Saya, berpengalaman menjadi staf orang-orang pemimpin yang berlatar belakang birokrat. Cara berpikir birokrat dengan cara berpikir non birokrat itu, beda. Silahkan diterjemahkan saja oleh media. Tapi, saya minta meski dari mana saja latar belakangnya, yang dilakukan pertama adalah bagaimana konsisten pemilih itu sendiri tanpa menimbulkan konflik, friksi yang bisa merusak Sumatera Barat. Baik dari para calonnya maupun pendukungnya. Karena, terkadang spirit untuk menang ini, melupakan etika moral dan sebagainya sehingga merusak para pendukung sendiri. Dan itu berpotensi,” kata Gamawan Fauzi.

Gamawan Fauzi mengingatkan, sekarang sudah memasuki proses atau tahapan pendaftaran calon Gubernur, Walikota dan Bupati. 

“Saya sebagai tetua di pemerintahan, Gubernur dan mantan Menteri Dalam Negeri, tentu saja berkeinginan Sumatera Barat menjadi contoh penyelenggaraan Pemilu dengan baik. Maka dari itu, masing-masing calon jaga kekompakan. Silahkan berkompetisi tapi tidak menyebar fitnah. Tidak melakukan trik yang merugikan orang lain. Silahkan sukseskan diri dengan programnya, tapi jangan jatuhkan yang lain dengan cara yang tidak baik,” katanya.

Gamawan menjelaskan, dalam pembangunan di Sumatera Barat ini, ada empat pendekatan. Pertama, pendekatan religi, kemudian social behavior dan kultur masyarakat serta pengalaman orang terdahulu. 

“Jadi, misalnya, bagaimana zaman pak Harun di provinsi, saya, pak Irwan, itu kan juga jadi pedoman masyarakat. Masyarakat bisa melihat penggalan-penggalan itu dan bisa menilai mana yang bisa kita pilih dengan pengalaman masa lalu itu,” bebernya.

Apakah yang cocok memimpin Sumatera Barat lima tahun ke depan adalah seorang birokrat? “Itu, bukan saya yang simpulkan, tapi masyarakat. Masya rakat punya perbandingan, masyarakat menilai. Mungkin kita tidak dengar suaranya, tapi dalam hati mereka, mereka punya penilaian masing-masing terhadap siapa figur yang pantas,” ujar Gamawan.

Terpisah, Nasrul Abit menyebutkan, dari pertemuan singkat antara dirinya dengan Gamawan Fauzi, banyak sekali wejangan atau nasehat yang disampaikan oleh birokrat senior itu.

Pak Gamawan, kata Nasrul Abit, menitipkan pembangunan Sumatera Barat dilanjutkan bahkan diperkuat lagi apabila kemudian diberikan amanah oleh masyarakat dan terpilih sebagai Gubernur Sumbar untuk lima tahun ke depan.

Peningkatan dari pembangunan itu, kata Nasrul, tidak hanya dari segi pembangunan infrastruktur. Namun juga dari sisi SDM. Keagamaan, adat, istiadat dan budaya diperkuat lagi. 

Beliau juga menyampaikan, lakukanlah dengan empat pendekatan strategis untuk menuju Sumbar Unggul.

“Alhamdulillah, kemarin saya bertemu dengan pak Gamawan. Beliau menitipkan pembangunan. Bukan hanya infrastrukstur saja. Banyak hal. Saya sampaikan terima kasih banyak atas semua masukan dan support beliau,” tutup Nasrul Abit.

(ajo)

Kami Hadir di Google News