PLN

Selama Maret 2021, 30 Titik Alami Gangguan Jaringan Listrik di Solsel

66
×

Selama Maret 2021, 30 Titik Alami Gangguan Jaringan Listrik di Solsel

Sebarkan artikel ini
Havis Ahmadur Juntri Jasmon
Manager PT PLN Muaralabuh, Havis Ahmadur bersama Supervisor Pengatur ULP PLN Muaralabuh, Juntri Jasmon. (ist)

MJNews.id – Terhitung Maret 2021, sebanyak 30 titik lokasi gangguan jaringan listrik UPT PLN Muara Labuh selama musim badai.

Menjadi kendala gangguan jaringan itu seperti pohon pohon besar tumbang menimpa sejumlah jaringan listrik yang ada dan atap rumah warga yang berterbangan.

Hal ini disampaikan Manager PT PLN UPT Muaralabuh Havis Ahmadur kepada Singgalang di ruang kerjanya Senin 5 April 2021.

Havis mengakui, dalam musibah fenomena alam yang tidak diduga, sering mengakibatkan terjadi pemadaman arus. Namun hal itu selalu diatasi dengan segera, petugas yang selalu disiapkan 24 jam.

Manager PLN Muaralabuh yang didampingi Supervisor Pengatur ULP Muaralabuh, Juntri Jasmon mengatakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim ini, pihak dan petugas PLN melakukan pembersihan dan penebangan kayu kayu yang merasa menganggu didekat jaringan. Termasuk dirumah rumah warga yang memiliki pohon-pohon besar.

Hanya saja pihak PLN selalu mendapat kendala setiap pembersihan pohon-pohon tersebut. Banyak warga dan pelanggan yang tidak mau dan tidak mengizinkan petugas kami melakukan penebangan.

“Kendala yang kami hadapi adalah tidak adanya izin dari warga, kesadaran warga akan bahaya itu belum mengerti,” ucapnya.

Warga bersikukuh jika pohon ditebang harus diganti. Sementara pihak PLN dalam hal ganti rugi tanaman yang ditebang tidak ada anggaranya.

Lokasi yang sangat parah dan banyak pohon-pohon berdekatan dengan jaringan adalah di Jorong Sungai Duo, Nagari Luak Kapau, Kecamatan Alam Pauh Duo. Warga enggan memberi izin penebangan pohon itu.

“Harapan kami jika mendapat izin dari warga dan tokoh masyarakat untuk penebangan pohon pohon akan kami betsihkan,” tegasnya.

Dalam waktu dekat PLN akan melakukan goro bersama membersihkan pohon-pohon di dekat rumah warga yang sudah dapat izin pemilik.

Havis menjelaskan selama pandemi Covid-19 ini masih banyak pelanggan yang nakal dan menunggak. Sesuai surat edaran perusahaan akan memberikan tegang waktu hingga dua bulan. “Dalam satu bulan sudah kami ingatkan, jika tidak dilunasi pihak PLN akan melakukan pemutusan sementara. Jadilah pelanggan yang bijak dengan membayar rekening paling lambat tanggal 20 setiap bulannya,” kata Havis

Pelanggan yang kurang dispilin per 31 Maret 2021 hampir mencapai 11 persen, sehingga masih ada tagihan yang belum dibayar per Maret 2021 sejumlah Rp 275 juta.

“Dibandingkan pada bulan yang lalu ada peningkatan, karena petugas kami selalu bekerja,” katanya.

PLN UPT Muaralabuh dalam mengatasi pelanggan pelanggan yang tidak dispilin, perusahaan ini menawarkan produk listrik pintar, pra bayar, produk pra bayar ini tarifnya sama dan tidak merugikan konsumen. Produk ini tergantung pemakaian konsumen dan petugas PLN tidak lagi datang ke rumah-rumah.

Lalu ada produk pasca pra bayar, ini produk biasa tarifnya sama. Pemakaian juga tergantung konsumen, namun pembayaranya tidak sama dengan produk pra bayar, jika tidak dibayar dalam satu bulan akan ditagih.

“Pasca bayar ditinggalkan rumah rekeningnya harus bayar. Kalau pra bayar bertahun tahun ditinggalkan tidak akan membayar dan konsumenpun tidak akan dirugikan. Kami mengucapkan terimaksih kepada Pemda Solok Selatan yang telah membayar lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk bulan Maret sebesar Rp347 juta,” ucapnya.

(abg/ems)

Kami Hadir di Google News