BlitarJawa Timur

Pimpin Blitar Selama 33 Bulan Harta Wabup Turun, Kekayaan Bupati Naik 2500 Persen

125
×

Pimpin Blitar Selama 33 Bulan Harta Wabup Turun, Kekayaan Bupati Naik 2500 Persen

Sebarkan artikel ini
Makde Rahmat Wabup Blitar

Mjnews.id – Rahmat Santoso membuat gempar setelah mengundurkan diri sebagai Wakil Bupati Blitar pada hari Senin (14/8/2023), Setelah menjalankan tugas tersebut selama 2 tahun 9 bulan sejak dilantik oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama dengan pasangannya, Bupati Rini Syarifah (Mak Rini), di Gedung Grahadi Surabaya pada tanggal 26 Februari 2021.

Keputusan Rahmat untuk mengundurkan diri dipicu oleh kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Blitar, terutama terkait proyek pembangunan dua jembatan yang belum juga dilaksanakan. Rahmat merasa telah berusaha keras untuk mendapatkan pendanaan proyek tersebut dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 12,6 miliar. Namun sayangnya, setelah dana bantuan diterima, proyek pembangunan jembatan tersebut masih belum juga dimulai.

“Saya merasa malu, karena saya telah berjuang untuk mendapatkan bantuan sebesar itu dari BNPB, tetapi proyeknya belum juga dikerjakan sampai saat ini,” ujarnya kepada wartawan.

Setelah melepaskan jabatannya sebagai Wakil Bupati, Rahmat kini mencalonkan diri sebagai Calon Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Daerah Pemilihan Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban). Hal ini berarti ia harus kembali mengatur strategi untuk meraih suara demi berhasil mendapatkan kursi di Senayan.

Namun, ada satu hal yang menarik perhatian, yaitu perubahan harta kekayaan Rahmat selama 33 bulan menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar. Terlepas dari harapan untuk kenaikan, nyatanya harta kekayaannya justru mengalami penurunan. Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tercatat di laman e-LHKPN dan dilihat oleh Barometer Jatim pada Minggu (27/8/2023), harta kekayaan Rahmat pada periode 30 Maret 2022 (untuk laporan tahun 2021) tercatat sebesar Rp 19.390.000.000. Namun, pada periode 30 Maret 2023 (untuk laporan tahun 2022), jumlah harta tersebut malah berkurang menjadi Rp 17.015.000.000 atau mengalami penurunan sebesar Rp 2.375.000.000.

Pertanyaannya adalah, mengapa terjadi penurunan tersebut? Berdasarkan data yang tercatat, Rahmat memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai total Rp 19.000.000.000. Rinciannya mencakup tanah dan bangunan seluas 2385 m2/2385 m2 di Kabupaten Sidoarjo dengan nilai Rp 3.500.000.000, tanah dan bangunan seluas 117 m2/617 m2 di Kabupaten Lamongan senilai Rp 6.500.000.000, serta tanah dan bangunan seluas 450 m2/500 m2 di Kota Surabaya dengan nilai Rp 9.000.000.000.

Namun, dalam hal ini, data harta yang dimiliki Rahmat tidak mengalami perubahan baik dalam hal luas tanah dan bangunan maupun estimasi nilai mereka, baik pada laporan periodik tahun 2021 maupun 2022.

Selain properti tanah dan bangunan, Rahmat juga memiliki aset berupa alat transportasi dan mesin senilai total Rp 1.180.000.000. Rincian harta ini meliputi mobil Toyota LX570 tahun 2008 senilai Rp 750.000.000, mobil Daihatsu Expander tahun 2019 senilai Rp 185.000.000, serta mobil Wulling Almaz tahun 2019 senilai Rp 245.000.000.

Nilai dari alat transportasi dan mesin ini mengalami penyusutan menjadi Rp 1.165.000.000 pada laporan periodik tahun 2022. Di sisi lain, jumlah kas dan setara kas yang dimiliki Rahmat adalah sebesar Rp 1.210.000.000 pada periode 2021, yang naik menjadi Rp 1.350.000.000 pada periode 2022. Namun, utang yang harus dilunasi oleh Rahmat pada periode 2021 mengalami peningkatan dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 4.500.000.000.

Jika harta kekayaan Rahmat menurun, lantas bagaimana dengan Bupati Rini Syarifah? Dari hasil penelusuran melalui laman e-LHKPN diketahui kekayaan Mak Rini justru naik cukup fantastis. Sejak mencalonkan diri menjadi Bupati Blitar hingga akhir tahun 2022 dilaporkan jika kekayaan berupa Kas dan Setara kas naik sebanyak 2.502 persen, dimana awal pelaporan menjadi calon kepala daerah sebesar Rp. 28.000.000 naik menjadi Rp. 700.620.334, dan untuk jenis kekayaan yang lain kenaikannya antara 36 hingga  52 persen dengan hutang sebanyak Rp. 0. (Bud)

Kami Hadir di Google News