BlitarJawa Timur

Blitar Membara: KONI Geruduk Pemkab Tuntut Realisasi Bonus Atlet yang Menggenggam Prestasi, Bupati Bungkam

644
×

Blitar Membara: KONI Geruduk Pemkab Tuntut Realisasi Bonus Atlet yang Menggenggam Prestasi, Bupati Bungkam

Sebarkan artikel ini
IMG 20231218 WA0032 1
Ribuan Atlit KONI Berunjuk Rasa di Halaman Kankab Blitar

Mjnews.id – Suasana panas menyelimuti kantor Pemerintah Kabupaten Blitar pagi ini, Senin (18/12/2023). Riuh sorak-sorai dan lantunan yel-yel membuncah dari sekelompok orang yang memadati halaman kantor. 

Bukan unjuk rasa biasa, ini adalah aksi heroik Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar bersama jajaran atlet berprestasi yang menggeruduk Pemkab, menagih janji yang terkatung-katung di udara.

Cerita bermula dari manisnya janji Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang pernah memekikkan semangat kepada para atlet. Kala itu, Bupati berjanji akan menggelontorkan reward dan bonus melimpah kepada mereka yang berhasil mengharumkan nama Blitar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2023. 

Mimpi indah pencapaian peringkat 8 provinsi pun diraih dengan penuh perjuangan oleh para atlet berdedikasi. Namun, manisnya janji perlahan sirna, berganti kecewa karena bonus itu masih berupa angin lalu.

“Kami di sini bukan karena haus uang, tapi haus keadilan! Janji Bupati untuk menghargai kerja keras atlet kok seenaknya ditelantarkan!” teriak Toni Andreas, Ketua KONI Blitar, mengobarkan api semangat di tengah kerumunan massa.

Kekecewaan kian membuncah kala Toni mengungkap fakta pahit lainnya. Bukannya naik, anggaran pembinaan atlet justru menyusut drastis. 

“Atlet kita sudah bermandi keringat, berdarah-darah demi Blitar, tapi Pemkab malah memangkas anggaran pembinaan. Ke mana hati nurani kalian?” cecarnya, suaranya bergetar menahan emosi.

Para atlet yang selama ini berlatih tak kenal henti tak kuasa menahan geram. Spanduk-spanduk berisi tuntutan dibentangkan tinggi-tinggi, bertuliskan “Bupati Ingkar Janji, Kepercayaan Kami Dipermainkan”, “Bayar Utang Prestasi Atlet”, dan “Jangan Bohongi Atlet yang Berjuang untuk Blitar!”.

Aksi damai ini bak ledakan yang memecahkan kesenyapan selama ini. Masyarakat Blitar berdatangan satu per satu, memberikan dukungan kepada para atlet. Para pedagang kecil bahkan bergiliran menyumbang makanan dan minuman, seolah ikut merasakan nestapa perjuangan para pahlawan olahraga daerah.

“Ini bukan hanya tentang atlet, tapi tentang martabat Blitar! Janji harus ditepati, prestasi harus dihargai,” teriak seorang ibu tua, suaranya lantang menusuk nurani.

Namun, hingga matahari terik siang hari mulai membakar kulit para atlet, tak ada batang hidung Bupati Rini Syarifah. Keheningan dari pihak Pemkab semakin memekarkan luka kekecewaan di hati para atlet.

“Sampai kapan pun kami takkan mundur! Kami akan terus berjuang menuntut hak kami. Jika Pemkab tetap tuli, kami akan mencari orang tua asuh atau pihak ketiga untuk pembinaan atlet. Blitar tak pantas dipimpin oleh pemimpin yang tak punya harga diri!” tegas Toni Andreas, mengakhiri orasinya yang membakar semangat.

Kemelut janji Bupati Blitar terhadap atlet berprestasi bagai bara api yang masih menyala. Aksi damai hari ini bukan sekadar menagih bonus, tapi menuntut harga diri, menjerit agar suara keadilan tak lagi dibungkam. Dan hingga mentari hampir menutup senyumnya di ufuk barat, KONI Blitar masih bersuara, mendengungkan keadilan bagi para atlet yang berkeringat demi kebanggaan daerah.

Kami Hadir di Google News