FeatureInfrastruktur

Lubang Jalinsum Sijunjung Jadi Berkah

86
×

Lubang Jalinsum Sijunjung Jadi Berkah

Sebarkan artikel ini
Awas ada jalan amblas
Ada tulisan pada spanduk “Awas ada jalan amblas” di ruas Kenagarian Kandang Baru, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. (obral caniago)

MJNews.id – Masa pandemi Covid-19 genap berusia satu tahun, dari bulan Maret 2020 sampai bulan Maret 2021. Banyak agenda kegiatan pembangunan fisik proyek pemerintah yang didanai Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) seperti pemeliharaan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dalam ruas Jalinsum di Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) terlihat terbengkalai. 

Pemandangan seperti itu sudah tak asing lagi jika Anda melewati ruas Jalinsum ini, lubang menganga telah menjadi pemandangan yang biasa saja. 

Di kawasan jalan berlubang Jalinsum ini banyak terlihat pula kegiatan anak-anak remaja setempat ikut memandu armada truk bermuatan berat. Tujuannya tak lain agar tidak ada kendaraan roda dua dan mobil bersiliweran akibat terjebak kemacetan. 

Berkat bantuan dari para remaja tersebut yang melakukan sistem buka-tutup, arus lalulintas jadi lancar. Walau pun ada sedikit uang recehan dengan nominal dengan lembaran Rp 2 ribu, 5 ribu, bagi pengendara yang bersuka rela memberikan empati buat anak-anak muda ini.

Siang dan malam terlihat mereka bersemangat memandu sejumlah kendaraan yang melintas. 

Fenomena ini terlihat aman, lancar dan tertib, dan belum ditemukan terjadinya kegaduhan pada lokasi ini antara operator atau driver yang melintas dengan anak-anak muda ini. 

Tentunya para driver truk bertonase berat merasakan sangat terbantu dengan kegiatan buka-tutup yang dilakukan oleh anak-anak muda tersebut. Lubang Jalinsum menjadi berkah buat anak-anak muda ini. 

Segepok uang pecahan menumpuk dalam keranjang transparan. Pemandangan ini telah terlihat biasa-biasa saja dalam keseharian mereka dan bagi operator mobil truk yang melintas. 

Tetapi pemandangan yang tak biasa ini karena pengerjaan pemeliharaan Jalinsum di ruas Kandang Baru, Tanjung Gadang, kawasan Si Aur, Kapalo Koto di Kabupaten Sijunjung.

Terlihat adanya kerangka besi ulir sebesar ukuran jari telunjuk terjalin dan tersusun di dalam badan jalan yang masih terbentang. Sebagiannya di kawasan ruas Jalinsum Kandang Baru sudah ada jalinan besi ditumbuhi rerumputan di badan jalan. 

Siapa yang disalahkan?

Jawabnya, kapan masa pandemi Covid-19 berlalu agar kegiatan pemeliharaan Jalinsum rehab berat supaya bisa cepat dilanjutkan. 

Memang belum ada korban yang berarti dari truk yang melintas. Tapi yang jelas pengendara akan korban waktu di setiap lubang yang akan dilewati, karena menunggu giliran buka-tutup. 

Sebaliknya, ada bagian kecil masyarakat bisa berjualan kue kudapan dan air mineral. Pengendara merasa membutuhkan atau memang tergoda oleh aroma gurihnya gorengan tahu kering. Kua lapek bugih juga tak ketinggalan dari pedagang asongan yang dijajakan ke semua pengendara. 

Mereka para pedagang asongan kudapan ini terlihat gembira karena kue dagangannya laku terjual. Telur asin ikut nimbrung, dan banyak lagi puluhan jenis kue kudapan yang siap dijual kepada pengendara. 

Di lubang Jalinsum, rezeki pedagangan kue asongan mendapat berkah. Rebus telur burung puyuh terbungkus dalam kemasan plastik transparan menanti untuk dikupas oleh pengendara yang ikutan membeli menjelang menunggu giliran bisa jalan. 

Dan, anak-anak muda pada ruas jalan ini sepertinya berbakat sebagai Polantas. Dengan isyarat stop maka para driver berhenti menjelang pinggir lubang. Pada malam harinya anak-anak muda di tepi lubang siap meronda sampai larut malam, ikutan begadang menjelang pukul 00.00 WIB.

Badai pandemi Covid-19 belum berlalu. 

Yah, tunggu sajalah badai Covid-19 bisa berakhir maka lubang Jalinsum di ruas ini bisa tertutupi oleh lanjutan proyek pemeliharaan jalan bagi Balai Jalan Wilayah 2.2 Provinsi Sumbar. 

Selain itu, ruas Jalinsum ini belum ada Penerangan Lampu Jalan (PLJ) sehingga gelap gulita di malam hari. 

Ruas Jalinsum ini bagaikan negeri yang mati pada malam hari akibat tak adanya lampu penerangan jalan. Masih untung cahaya lampu dari rumah penduduk yang berjualan dari ruko dan rumahnya pengendara bisa mendapat imbasan cahaya.

(Obral Caniago)

Kami Hadir di Google News