Ekonomi

Pemkab Agam Targetkan Produksi Ikan Air Tawar 50 Ribu Ton

87
×

Pemkab Agam Targetkan Produksi Ikan Air Tawar 50 Ribu Ton

Sebarkan artikel ini
ikan air tawar
Sejumlah petani tengah panen ikan nila. (ist)

MJNews.id – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam, targetkan produksi ikan air tawar sebanyak 50 ribu ton tahun ini.

Kabid Budidaya Perikanan DPKP Agam, Edi Netrial, Rabu (17/2/2021) mengatakan, target produksi baik melalui budidaya kolam air tenang, kolam terpal, kolam air deras maupun keramba jaring apung, yang ada di 16 kecamatan.

“Untuk mencapai target produksi, katanya, DPKP Agam berupaya melakukan pengembangan usaha pembudidaya ikan gurame dengan kolam tanah, serta budidaya lele kolam terpal dan tanah,” katanya.

Upaya ini sesuai dengan program kita tahun ini melalui DAK sebesar Rp150 juta, dengan sasarannya untuk lima kelompok budidaya ikan.

Tahun 2020 target produsi ikan air tawar sama dengan tahun ini sebanyak 50 ribu ton, namun yang tercapainya hanya 25.119,88 ton.

“Capaian jauh dari target dipengaruhi berbagai faktor seperti, pengurangan KJA di Danau Maninjau, padahal produksi ikan air tawar terbesar berasal dari KJA, dengan produksi sebanyak 11.246,84 ton, dari 25.119,88 ton yang ditargetkan di 2020,” katanya.

Selain itu, menurunkan kualitas air yang mengakibatkan berkurangnya pembudidaya, serta sulitnya pemasaran dampak pandemi Covid-19.

Akibat faktor itu, juga berdampak pada realisasi bibit ikan, pada tahun 2020 bibit terealisasi hanya sebanyak 150.750.000 ekor dari 225 juta ekor yang ditergetkan.

“Tahun ini realisasi bibit ikan kembali kita targetkan sebanyak 225 juta ekor,” katanya. 

Turun

Sebelumnya, produksi ikan air tawar di Kabupaten Agam sepanjang 2020 mengalami penurunan sekitar 50 persen. Hal ini akibat adanya pandemi virus corona yang melanda Tanah Air.

 

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Ermanto, bahwa adanya penurunan produksi ikan air tawar di Agam. Tercatat per 30 November 2020 produksinya hanya mencapai 22.132 ton.

 

“Per 30 November kemarin hanya 22.132 ton. Jumlah tersebut berkurang 50 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 45.653,74 ton,” kata Ermanto, Jumat (18/12/2020).

 

Menurut Ermanto, kurangnya produksi ikan tawar di Agam disebabkan pandemi Covid-19, terutama dalam kegiatan pemasaran. Apalagi terhitung sejak April-Juni 2020 atau diterapkannya PSBB di Sumbar, hasil produksi petani ikan tawar tidak terjual.

 

“Sekitar satu bulan petani menghentikan pembudidayaan ikan, karena mereka fokus menjual ikan yang di panen sebelumnya,” ujar Ermanto.

 

Setelah PSBB dicabut pemerintah daerah, seiring pemberlakuan kenormalan baru, pemasaran ikan kembali stabil. Akhirnya pembudidayaan ikan tawar dilakukan lagi oleh petani, namun target produksi ikan tawar 46.000 ton selama 2020 tetap tidak tercapai.

(edy)

Kami Hadir di Google News