Ekonomi

Presiden Jokowi Beberkan Kunci UMKM Bisa Bertahan Lewati Masa Pandemi

84
×

Presiden Jokowi Beberkan Kunci UMKM Bisa Bertahan Lewati Masa Pandemi

Sebarkan artikel ini

 

jokowi
Presiden Joko Widodo.

MJNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi digital di era pandemi Covid-19. Keunggulannya dinilai dapat membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, efisien, dan tetap produktif di tengah keterbatasan interaksi.
“Transformasi digital menjadi kunci untuk bertahan di masa pandemi. Membantu kita bekerja lebih cepat dan efisien, tetap produktif di tengah keterbatasan interaksi,” kata Jokowi dalam webinar Accelerating Indonesia’s Digital Economy, Kamis (25/2/2021).
Jokowi menyebut pandemi ini momentum yang tepat untuk membuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melakukan transformasi digital dan bisa naik kelas sehingga mampu menjadi bagian dari rantai pasok dalam negeri maupun global.
“Kita harus mampu menggunakan momentum pandemi ini untuk menyiapkan UMKM bisa naik kelas. Transformasi digital adalah pintu masuk agar UMKM bisa masuk dalam market place digital dan bisa menjadi bagian dari supply chain nasional maupun global,” tuturnya.
Berdasarkan catatannya, terjadi peningkatan transaksi penjualan online sebesar 10-15 persen selama pandemi Covid-19. Namun baru 8 juta dari 60 juta UMKM yang terhubung dengan digital.
“Kita sudah memiliki 8 juta dari 60 juta unit UMKM yang sudah terhubung dengan wadah digital. Kita harus terus mendorong setidaknya jumlah itu selalu bertambah lagi menjadi 10 juta, 15 juta, naik lagi 20 juta dan seterusnya,” harapnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dan menjanjikan mulai dari populasi terbesar keempat di dunia, hingga penetrasi internet yang terus tumbuh sejalan dengan pembangunan infrastruktur digital yang akan hadir di seluruh pelosok Indonesia.
“Kami harapkan potensi yang besar ini bisa ditangkap oleh perusahaan digital baik yang ada di dalam negeri maupun global sehingga akan membuka lapangan kerja baru, terutama untuk usia produktif yang Indonesia miliki,” katanya.
Pasalnya, dia menyebut setiap tahun ada 2,9 juta anak muda yang masuk ke pasar kerja. Sehingga jumlah yang banyak itu harus dipersiapkan dengan baik agar dapat menjadi talenta digital.
“Percepatan tersebut tidak bisa dilakukan pemerintah saja, tidak bisa. Dibutuhkan partisipasi aktif dari seluruh komunitas digital Indonesia baik melalui investasi pembangunan pusat data, mempercepat program literasi digital dan yang tidak kalah penting pengembangan talent digital secara masif,” tandasnya.
(dtc)

Kami Hadir di Google News