Ekonomi

Ada Gelombang PHK, Pemerintah Jokowi Percepat Penerbitan Kartu Pra Kerja

82
×

Ada Gelombang PHK, Pemerintah Jokowi Percepat Penerbitan Kartu Pra Kerja

Sebarkan artikel ini
jokowi menerbitkan kartu pra kerja

JAKARTA, MJ News – Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan bahwa program kartu pra kerja akan diluncurkan akhir minggu ini. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang memerintahkan agar program kartu pra kerja segera diimplementasikan.

“Khusus untuk program kartu pra kerja, Bapak Presiden kemarin sudah menyampaikan bahwa kita akan percepat implementasinya. Kalau tadinya beberapa minggu yang lalu kita percepat menjadi akhir Maret, Pak Presiden meminta dipercepat lagi minggu ini,” ujar Susi pada Selasa (17/3/2020).

Sesuai arahan Presiden, Susi menambahkan, nantinya akan diambil 3 lokasi yang paling terdampak covid-19, terutama dari wisata.

“Kita akan mulai di Bali, kemudian Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau. Nah setelah di 3 tempat yang paling terdampak ini, 3 berikutnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI,” terang Susi.

Menurut Susiwijono, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk menjalankan program kartu pra kerja. Hal ini disebabkan tengah ada social distancing yang sedang digalakkan pemerintah. Dengan begitu, melalui program kartu pra kerja maka pelatihan online bisa dijalankan.

Tak hanya itu, dia juga mengakui ada beberapa sektor yang sudah terdampak Covid-19 dan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tenaga kerja.

“Sehingga (pemerintah) harus mencarikan solusi bagi pekerja yang kena PHK dan memanfaatkan kartu pra kerja untuk mendapatkan pelatihan, untuk meningkatkan kompetensinya,” ucap Susi seperti ditulis merdeka.com.

Jumlah yang di-PHK

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran kepada reporter Liputan6.com pada Selasa (17/3), membenarkan bahwa sudah ada perusahaan yang mulai mengurangi karyawannya. Namun terkait jumlah persisnya, Yusran belum mengantongi datanya.

“Kami belum mendatanya secara langsung, tapi infonya sudah ada,” ujarnya.

Selanjutnya, Yusran menyambung, umumnya yang melakukan pengurangan karyawan adalah dari sektor hotel. Karena yang banyak jumlah tenaga kerjanya adalah hotel dibandingkan dengan restoran. (*)

Kami Hadir di Google News