Ekonomi

Pemkab Sijunjung Bentuk Pokdakan di Lokasi Transmigrasi Padang Tarok

131
×

Pemkab Sijunjung Bentuk Pokdakan di Lokasi Transmigrasi Padang Tarok

Sebarkan artikel ini
Pemkab Sijunjung Bentuk Pokdakan di Padang Tarok
Pemkab Sijunjung Bentuk Pokdakan di Lokasi Transmigrasi Padang Tarok. (humas)

Sijunjung, MJNews.ID – Pembukaan lokasi transmigrasi di Padang Tarok pada tahun 2016 yang diawali dengan 30 KK pertama sampai dengan saat ini telah dihuni oleh 221 KK menjadi salah satu lokasi target pembangunan budidaya perikanan darat. Ketersediaan air yang cukup baik dengan lokasi yang dikelilingi oleh 2 (dua) sungai yaitu Batang Mabuang dan Batang Siriau menjadikan lokasi transmigrasi SP1 Padang Tarok memiliki potensi yang baik untuk pengembangan perikanan.
Ketertarikan warga transmigrasi ini dibuktikan dengan dibangunnya kolam ikan secara mandiri di lahan pekarangan rumah. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan guna mencukupi kebutuhan pangan keluarga. Ketahanan pangan di tingkat keluarga transmigrasi ini menjadi sangat penting dan harus menjadi perhatian khusus bagi seluruh pihak, karena lokasi ini masuk dalam ketegori lokasi rawan pangan sebagai akibat dari kurang terjaminnya aksesibilitas lokasi kepada sumber pangan yang berada diluar wilayah kawasan transmigrasi.
Hasil pendataan oleh petugas pendamping transmigrasi terdapat kurang lebih 69 warga yang telah memiliki kolam, namun ketidaktersediaan bibit dan pakan menjadi keterbatasan dalam usaha budidaya di lokasi ini.
Pada Rabu 30 Juni 2021, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bersama Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung melakukan pembinaan bersama di lokasi Transmigrasi SP1 Padang Tarok.
Dihadiri Djoko Ismartanto Utomo, SE, MM beserta jajaran dan Ning Wisma Utami, SP, MSi beserta Penyuluh Perikanan Rohmad Iswahyudi, SPi, pertemuan dilaksanakan di aula pertemuan SP1 Padang Tarok dan dihadiri oleh warga yang telah memiliki kolam beserta tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Kesempatan pertemuan pendampingan ini dimanfaatkan oleh Tim perikanan untuk pembentukan kelembagaan perikanan yang menjadi wadah bagi masyarakat perikanan sesuai dengan tujuan usaha mereka.
Setelah dilaksanakan inventarisasi potensi, sosialisasi dan penjelasan tentang tatacara pembentukan, manfaat serta cara kerja kelembagaan perikanan oleh Ibu Ning, selanjutnya kepada masyarakat diberikan kesempatan untuk bermusyawarah guna pembentukan kelembagaan perikanan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan oleh tim perikanan, lokasi transmigrasi ini sangat berpotensi untuk dibentuk Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Kelompok Masyarakat Pengawas. Dan warga yang hadirpun akhirnya menyepakati terbentuknya 2 (dua) Kelompok Pembudidaya Ikan yang akan mewadahi warga yang telah berbudidaya secara konvensional mandiri sebelumnya.
Pokdakan Margo Kencono mewadahi warga perikanan yang berlokasi di Blok A dan Blok B beranggotakan 16 orang. Pokdakan Sendang Rejeki mewadahi warga perikanan yang berlokasi di Blok C dan Blok D beranggotakan 15 orang. Pembentukan kelompok ini untuk memudahkan petugas dalam menyampaikan informasi serta melakukan pembinaan maupun pendampingan dalam budidaya perikanan darat.
Dengan terbentuknya pokdakan ini diharapkan SP1 Padang Tarok mampu mencukupi kebutuhan konsumsi ikan warganya sendiri tanpa harus tergantung pasokan ikan dari luar Kawasan Transmigrasi.
Terkait dengan aliran sungai yang ada di sekitar lokasi, telah disepakati bersama tokoh masyarakat dan warga untuk membentuk menetapkan aliran Sungai Batang Mabuang sepanjang 1 Km untuk menjadi Lubuk Larangan. Berdasarkan hal ini, maka warga juga bersepakat untuk membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas yang bertugas dalam mengawasi sumberdaya perairan dan sumberdaya perikanan di perairan umum agar tetap lestari.
Pada kesempatan ini, 2.000 ekor benih ikan nila dilepas oleh Ning Wisma Utami secara simbolis di kolam warga Blok A an Suyono.
Di penghujung pertemuan, Dinas Pangan dan Perikanan, Ning Wisma berharap dengan terbentuknya 2 Pokdakan dan 1 Pokmaswas di Kawasan Transmigrasi SP1 Padang Tarok, dapat mempermudah akses informasi perkembangan teknologi budidaya serta pendampingan usaha bagi warga, juga dapat menjaga sungai beserta habitatnya tetap lestari.
“Kelompok terbentuk diharapkan mampu menjadi wadah dan jembatan untuk usaha perikanan di SP 1 Padang Tarok Lebih Maju,” lanjutnya.
(rls/eko)

Kami Hadir di Google News