EkonomiKesehatan

Budidaya Jahe Merah Diminati Masyarakat Nagari Barulak Tanah Datar

101
×

Budidaya Jahe Merah Diminati Masyarakat Nagari Barulak Tanah Datar

Sebarkan artikel ini
Budidaya Jahe Merah Diminati Masyarakat Nagari Barulak Tanah Datar

mjnews.id – Tanaman jahe merah menarik minat masyarakat di Jorong Kapuak Koto Panjang Ponco, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Tanah Datar karena bisa dibudidayakan di pekarangan rumah.

Pada areal terbatas, seperti di pekarangan, sebagian masyarakat memanfaatkannya, karena tanaman bernilai ekonomis.

Pada pers, masyarakat mengatakan, jahe merah merupakan tanaman yang berkhasiat tinggi. Sejak beberapa bulan lalu, banyak diminati, terutama sejak pandemi Covid-19.

Sebagaimana dikatakan Kiki dan Edri, Jumat (30/10/2020), membudidayakan jahe merah baru digeluti masyarakat dalam tahun ini. Harga jualnya bisa mencapai Rp40 ribu sampai Rp50 ribu/kilogram.

Dikatakan, saat mencoba menyemai hanya satu kilo bibit jahe yang didapatkan dari petani di kampungnya. Lalu, dibudidayakan dengan pola kerja seorang pemula dengan memanfaatkan lahan terbatas dan menggunakan karung goni bekas ukuran besar sebagai media tanam yang ditempatkan di pekarangan rumah.

Keduanya, juga memanfaatkan video tutorial dari youtube di gawai miliknya sebagai media belajar proses penanaman dan perawatan jahe. “Karung goni yang sudah berisikan tanah untuk media tanam jahe sudah mencapai 40- 50 karung,” sebut Kiki.

Di kawasan itu, dengan satu kilo bibit yang disemai dan sudah tumbuh, kemudian dipindahkan ke dalam karung.

Menurut Edri, masa panen jahe merah bisa mencapai waktu sembilan hingga sepuluh bulan. Hanya saja perawatan yang diperlukan relatif lebih ringan, dan tidak manja dibanding tanaman lain.

Biaya pupuknya pun murah-meriah. Hanya dengan tanah bekas api unggun yang dicampurkan dedak potongan kayu yang dimasukkan ke dalam karung sebagai pengganti pupuk, dan hanya sesekali menambahkan tanah ke dalam karung jika jahe itu sudah mulai menyebar dan bertunas.

“Ini peluang bagi milenial untuk jadi petani, dan bisa menggerakkan ekonomi,” timpal Edri.

(efr)

Kami Hadir di Google News