 |
|
Warga Sigando sedang mengambil video cangkuak dan masakan tradisional lainnya, pada pelatihan “Branding Cangkuak”, Selasa (6/10/2020) di TBM Saiyo. (ist) |
mjnews.id – Cangkuak merupakan kuliner yang tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau. Meski terkesan sederhana, siapa pun akan ketagihan setelah menikmati lezatnya masakan Minangkabau yang satu ini.
Secara makna, cangkuak dalam bahasa Minang yang artinya gantung atau digantung. Masakan ini dulunya dibawa sebagai makanan untuk ke sawah. Cangkuak bisa juga diidentikan dengan cangkok, lauk cangkuak dititipkan di dalam dandang, dimasak bersama nasi.
Meski masakan ini penampakannya mirip asam padeh, namun memiliki proses yang lebih sederhana. Bumbunya hanya berupa bawang merah, bawang putih, dan tomat.
Semua bumbu dicampur teri dan disiram air beras lalu diletakkan di dalam daun dan dicangkokkan dalam dandang nasi. Nasi masak, cangkuak pun masak dan siap dibawa ke sawah.
Berangkat dari keinginan untuk mengangkat kem bali lezatnya Cangkuak dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Saiyo Kelurahan Sigando Kota Padang Panjang mengadakan kegiatan “Branding Cangkuak” di lokasi Taman Baca Masyarakat tersebut, Selasa (6/10/2020).
Kegiatan untuk melakukan Branding Cangkuak ini merupakan kolaborasi antara TBM Saiyo Sigando yang dibina oleh Defriyeni, ISI Padang Panjang, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang.
Dibantu oleh mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Padang Panjang, masyarakat yang terhimpun di TBM Saiyo Sigando berlatih untuk pengambilan foto dan video masakan Cangkuak yang telah dimasaknya.
Kegiatan yang bertujuan meningkatkan ketrampilan dan pemberdayaan masyarakat khususnya dalam branding suatu produk ini juga dihadiri oleh pihak jajaran Kelurahan Sigando, pemuda Sigando, anggota PKK Sigando beserta masyarakat sekitar Pojok Baca Saiyo Sigando.
Tak hanya masakan Cang- kuak Nagari Gunuang yang menjadi produk unggulan yang ingin dipromosikan kepada khalayak luas, namun juga makanan ringan dan masakan seperti Rakik Mini, Anyang, dan pizza turut menjadi objek-objek foto dan video untuk pembelajaran branding ini.
(hms/aa)
