 |
| Syofyan Kudan Mantan Wartawan Singgalang Berpulang ke Rahmatullah. |
mjnews.id – Innalillahi wa Innailaihi Rajiun. Mantan wartawan Singgalang, Syofyan Kudan meninggal dunia, Senin (23/11/2020) sekitar pukul 14.25 WIB di RSU Dr. M. Djamil Padang.
“Benar, Kanda Syofian Kudan telah dipanggil Sang Khalik, sore ini (kemarin-red),” ujar Novi Herlinda, kerabat Syofyan Kudan.
Jenazah Syofyan Kudan, yang akrab dipanggil SK ini, dari RSUP M. Djamil akan disemayamkan di rumah istrinya di Kasang, Padang Pariaman, tadi malam.
“Pada Selasa (24/11/2020) akan dibawa ke Muaro Paneh, Kabupaten Solok,” ujar Linda.
SK akan dikebumikan di Muaro Paneh, berdekatan dengan makam istrinya yang meninggal beberapa tahun lalu.
Syofian Kudan dikenal sebagai PNS dan wartawan Harian Singgalang. Kelahiran 1961 ini, mengawali karirnya sebagai guru di SMP Payung Sekaki atau SMP Sirukam. Kemudian ia pindah ke SMPN 1 Bukit Sundi atau lebih dikenal sebagai SMP Muaro Paneh.
Selain menjalankan tugasnya sebagai guru Matematika di SMP, ia juga aktif sebagai wartawan di Harian Singgalang sejak 1986. Dua profesi itu dijalaninya seiring.
Ia mempersunting guru Kasniwerli, yang sama-sama mengajar Matematika dengannya di SMP Sirukam. Kemudian keduanya pindah ke SMPN 1 Bukit Sundi.
Lama menjadi guru, otonomi daerah membawanya masuk birokrat atau pejabat struktural. Ia mengawali karir sebagai Kepala Bidang di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Dari Dinas Dikpora, SK pernah mengabdi di Humas DPRD Kabupaten Solok, Sekcam Bukit Sundi, dan mutasi ke Dinas Pariwisata Padang.
Pada 2019, ia kembali pindah ke Kota Solok menjadi Sekretaris Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kota Solok. Bahkan menjelang pensiun, ia menjadi pelaksana tugas Kepala Balitbang.
Pada 2019 lalu, ia memasuki usia pensiun. Begitu pensiun, keinginannya sebagai wartawan tidak surut. Pada Oktober 2020 ia menerbitkan Surat Kabar Mingguan Minang Pres. Edisi perdana 26 Oktober – 8 November 2020 baru saja diterbitkan.
“Kita akan merekrut wartawan pada semua kecamatan di Kabupaten Solok,” ujarnya, begitu edisi perdana diluncurkan.
Belum sempat ia menyeleksi wartawan yang akan membesarkan surat kabar ini, SK sudah dipanggil Yang Maka Kuasa.
Ia meninggalkan seorang istri dan empat anak. Tiga anak dari perkawinan pertama, sementara dari pernikahannya dengan Fitri Yeni, ia tidak mendapatkan keturunan, tetapi ada anak Fitri Yeni memiliki seorang anak perempuan dari pernikahannya pertama.
Selamat jalan SK, semoga ditempatkan di Surga-Nya!
(Yasril Yakub)
