Berita

Rebranding Payakumbuh Sebagai The City of Randang Bukan Semboyan Belaka

94
×

Rebranding Payakumbuh Sebagai The City of Randang Bukan Semboyan Belaka

Sebarkan artikel ini
Riza Falepi
Walikota Payakumbuh, Riza Falepi.

MJNews.id – Tidak hanya isapan jempol belaka. Ya, sejak dideklarasikannya rebranding Kota Payakumbuh menjadi Kota Randang pada Desember 2018 silam, berbagai upaya luar biasa telah dilakukan pemerintah daerah untuk terus menggaungkannya ke tengah masyarakat. Pemko Payakumbuh melalui sejumlah dinas terkait, telah berkolaborasi untuk terus memasyarakatkan branding Payakumbuh Kota Randang, dengan berbagai strategi sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan membangun Sentra IKM Randang yang dikelola Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, pada UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Industri Rendang, yang berlokasi di Lingkungan Padang Kaduduak, Kecamatan Payakumbuh Utara. Di Sentra IKM Randang itu, berbagai kegiatan produksi dilakukan. Mulai dari pembuatan, pengemasan serta promosi. Bahkan baru-baru ini, masih di lokasi yang sama diresmikan sebuah showroom produk yang diberi nama Galeri the City of Randang.

Berbagai kegiatan juga telah dilaksanakan di sini. Mengapa tidak, makanan terlezat di dunia tersebut terbukti sampai saat ini, banyak diminati oleh masyarakat Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Memberikan magnet tersendiri bagi masyarakat, baik itu perusahaan, badan sosial, dan pemerintah daerah lain untuk belajar ke Payakumbuh.

Misalnya saja, melalui Sentra IKM Rendang, Pemko Payakumbuh mengirimkan bantuan makanan siap saji berupa randang yang dikemas sesuai standar dan dikirim ke sejumlah lokasi bencana alam di Tanah air. Bahkan beberapa pekan lalu, randang khas Kota Payakumbuh tersebut menemani keberangkatan prajurit TNI Batalyon 131/BRS ke Papua, sebagai pasukan penjaga perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini.

Dengan membentuk badan usaha berupa Koperasi Sentra Payo, Sentra IKM Rendang telah membuat sejumlah perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan berskala nasional dan regional. Sebab perusahaan tersebut melihat ada peluang bisnis yang cukup menjanjikan di bisnis ini.

Lagi pula gaung Payakumbuh Kota Randang pun telah menjalar ke berbagai daerah. Hal itu terlihat saat kunjungan dari pemerintah pusat dan daerah lain, ke Sentra IKM Rendang seperti dari Kementerian Perindustrian, DPRD Bali, Dinas UKM Kalimantan Barat, Pemkab Bengkalis, serta yang terbaru adalah kunjungan dari Walikota Subulussalam Provinsi Aceh. Dimana rata-rata setiap minggu ada dua kunjungan ke Sentra IKM Rendang itu.

Tak ketinggalan dari akademisi serta kampus pun berkunjung ke Sentra IKM Rendang, dalam rangka penelitian dan pengembangan atau hanya sekadar kunjungan biasa. Seperti dari Universitas Andalas, Universitas Dharmas Indonesia, UNP dan perguruan tinggi serta sekolah lainnya di Indonesia.

Keberadaan Galeri The City Of Randang ini, bukan saja sebagai tempat promosi semata saat ada kunjungan pihak lain, akan tetapi di sini pengunjung bisa membeli langsung aneka olahan produk rendang. Bahkan semua produk rendang yang ada di galeri, sudah berstandar ISO 20000. Sebuah persyaratan yang tak mudah didapatkan, karena untuk meraihnya, kualitas produk harus terukur secara Standar Nasional Indonesia (SNI).

Sentra IKM Randang tidak hanya memproduksi satu jenis randang saja. Akan tetapi ada sekitar 9 varian randang lainnya juga tersedia dan ditampilkan di galeri tersebut. Di antaranya seperti randang daging sapi, randang jamur, pasta randang, randang suir ayam, randang suir sapi, randang telur dan randang tuna. Oleh karena itu, rebranding Payakumbuh The City Of Randang sangat didukung Walikota Payakumbuh, Riza Falepi. Orang nomor satu di Kota Randang itu sangat yakin akan keberadaan branding baru ini. Dan yakin akan mampu mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.

Menurut Riza, dengan adanya Kampung Rendang yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian tersebut akan menjadi magnet tersendiri dalam membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah di Payakumbuh.

“Saya yakin dengan rebranding Payakumbuh City of Randang akan memberikan dampak positif terhadap perekomian Payakumbuh. Asalkan produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas, punya daya saing, memiliki inovasi yang kreatif dalam masalah packaging dan lain sebagainya, bukan hanya sekadar semboyan” ujar Wako Riza optimis.

Sependapat dengan itu, Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, yang sangat getol mempromosikan randang dan bertekad mewujudkan brand baru Kota Payakumbuh dengan “The City of Randang” di level nasional bahkan internasional berupaya lebih keras lagi. 

“Ini salah satu yang ingin kita capai, bagaimana perekonomian kita terus bergerak positif. Walaupun saat ini pandemi virus corona masih terjadi. Kita tahu pentingnya branding untuk sebuah kota. Dengan apa yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun kepemimpinan ini, kita berhasil membuat ikon baru untuk Kota Payakumbuh,” ucap Erwin Yunaz.

Selain itu, Wawako Erwin Yunaz menyebutkan, bersama dengan Walikota Riza Falepi, Pemko Payakumbuh akan terus mengawal dan menyempurnakan branding yang dideklarasikan sejak 17 Desember 2018 itu.

“Kita harus dapat mengenalkan Kota Payakumbuh sebagai Kota Randang yang mampu menghasilkan rendang dalam skala besar. Dan hingga saat ini, kita juga sudah memperkenalkan randang dan brandingnya ke berbagai pihak, daerah dan negara lain. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu, ini akan menjadi lebih populer lagi. Dan pasti, prosesnya tidak ada yang instan, melainkan usaha yang keras, bersama-sama, dan berkelanjutan,“ pungkas Erwin.

(jm/yud)

Kami Hadir di Google News