Berita

Agar Ramah bagi Kaum Disabilitas, Perpustakaan Muhammad Yamin Direnovasi

120
×

Agar Ramah bagi Kaum Disabilitas, Perpustakaan Muhammad Yamin Direnovasi

Sebarkan artikel ini
Halomoan
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Halomoan.

Sawahlunto, MJNews.ID – Sampai Juli 2021 ini telah mencapai sebanyak 35.100 judul buku yang dimiliki oleh 2 Perpustakaan tokoh Pers Nasional Adinegoro dan Perpustakaan Muhammad Yamin. Sedangkan dalam tahun 2020 lalu bertambah lagi 100 judul buku untuk 2 Perpustakaan ini.
Tetapi sampai Juli 2021 ini pun belum ada tambahan jumlah judul buku yang masuk untuk ke 2 Perpustakaan kebanggaan tokoh journalist asal daerah Talawi Kota Sawahlunto. 
Padahal sampai tahun 2019 lalu itu jumlah judul buku sebagai pengayaan di 2 Perpustakaan Adinegoro dan Muhammad Yamin baru mencapai sebanyak 35 ribu dari beragam judul buku. 
Ungkapan ini dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto, Halomoan saat dijumpai awak media ini di ruang kerjanya, Rabu 7 Juli 2021.
Menjawab pertanyaan awak media ini, Halomoan menyebutkan, Perpustakaan tokoh pers nasional Muhammad Yamin di Talawi Kota Sawahlunto sedang dilakukan renovasi bangunan yang ramah bagi kaum pembaca buku disabilitas. 
“Setelah selesai renovasi bangunan Perpustakaan Muhammad Yamin dalam 2021 ini, sehingga kaum disabilitas sudah dapat dilayani pembaca buku di Perpustakaan Muhammad Yamin,” sebut Halomoan. 
“Gedung baca Perpustakaan Adinegoro di Pasar Remaja Ombilin Kota Sawahlunto dan gedung baca Perpustakaan Muhammad Yamin di Talawi Kota Sawahlunto, semua buku yang terdapat pada di 2 gedung baca ini adalah buku-buku yang dibeli,” katanya. 
“Tidak ada sumbangan buku baik dari pengarang mau pun dari perusahaan penerbit buku, semua judul buku yang ada di 2 perpustakaan ini dibeli oleh dinas terkait,” ungkap Halomoan. 
Sedangkan masyarakat pembaca dan peminjam buku dari berbagai usia gratis tak dipungut bayaran. Terkadang buku yang dipinjam ada juga dikembalikan oleh peminjam buku tak utuh lagi. Maka buku tersebut harus diperbaiki oleh dinas terkait. 
“Asal ada pecinta dan peminat baca saja kita telah bersyukur,” tuturnya. 
Terkait tentang minat baca di zaman milenial dan era digital bagaimana minat baca kawula dari berbagai kalangan?
“Ya, pasti menurunlah, karena pengaruh dari perangkat elektronik ponsel android atau sejenisnya, sehingga jumlah pengunjung baca pada perpustakaan sedikit cederung menurun,” imbuhnya. 
Apakah ada rencana untuk memindahkan isi buku bacaan ke digital?
Oh, rencana tetap ada, namun rencana seperti ini perlu didukung dengan anggaran besar sekali,” ulasnya. 
Betapa hebatnya pemasukan dari sektor ke 2 Perpustakaan Adinegoro dan Perpustakaan Muhammad Yakin jika sebanyak 35.100 judul buku bisa dipindahkan ke sistim elektronik digital. Sehingga pembaca seantero dunia tinggal klik saja maka bisa baca dari sumber provider Perpustakaan Adinegoro dan dari Perpustakaan Muhammad Yamin.
Kalau diamati, jika cita-cita ini bisa terwujud perpustakaan digitalisasi maka uang datang lewat jaringan elektronik aplikasi internet dengan sistim sulih beragam bahasa. Maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sawahlunto akan bisa Memiliki Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Kota Sawahlunto, dari sektor usaha non migas. 
Karena tersebut kota arang Sawahlunto sudah tersohor ke se-antero dunia dari zaman kolonial belanda. Sehingga banyak peminat seperti apa ceritanya bangsa Belanda saat berada di kota arang ini.
(Obral Chaniago)

Kami Hadir di Google News