 |
| Rektor IAIN Batusangkar bersama Ketua PWI Tanah Datar, Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali, MH, saat silaturahim dalam rangka meningkatkan kerjasama antara insan pers, media massa, dan kalangan perguruan tinggi di daerah berjuluk Luak Nan Tuo. (Musriadi Musanif) |
mjnews.id – Perkuliahan dalam jaringan (daring) sebagai langkah antisipasi penularan Virus Corona, berdampak luas terhadap perekonomian rakyat, terutama warga yang memiliki unit usaha di sekitaran kampus.
“Dampaknya tentu cukup luas. Kuliah online atau daring itu juga menyebabkan menurunnya pendapatan masyarakat sekitar, terutama warga yang memiliki unit usaha terkait aktifitas perkuliahan luar jaringan (luring), misalnya usaha kos-kosan, fotokopi, angkutan kota, ojek, dan lain-lain,” kata Rektor IAIN Batusangkar Dr. Marjoni Imamora, Jumat (8/1/2021), di ruangan kerjanya, kampus I Lima Kaum.
Marjoni mengutarakan hal itu, saat bersilaturahim dengan jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tanah Datar di bawah pimpinan Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali. Pada kesempatan itu, Marjoni turut didampingi Wakil Rektor I Dr. Ridwan Trisoni, Wakil Rektor II Dr. H. Eficandra, Wakil Rektor III Dr. Sirajul Munir, Kepala Biro AUAK H. Yasrizal, dan jajaran humas.
Dikatakan, dalam situasi normal, ada ribuan mahasiswa IAIN Batusangkar yang menjadi konsumen atau pemanfaat jasa berbagai unit usaha yang dilakoni masyarakat, baik di sekitaran kampus I Nagari Limo Kaum maupun di seputar Kampus II yang mencakup masyarakat di Nagari Parambahan dan Nagari Cubadak.
Seiring dengan semakin membaiknya keadaan setelah pemerintah memberlakukan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kini semua elemen terkait dengan pelaksanaan perkuliahan di IAIN Batusangkar sedang melakukan kajian, guna melakukan persiapan untuk kuliah tatap muka.
“Prinsipnya kita sudah siap. Segala sesuatunya untuk menegakkan protokol kesehatan juga sudah disediakan. Kini kita menunggu izin dari pemerintah, baik kementerian maupun pemerintah pusat. Harapannya, semester depan sudah bisa kita laksanakan kuliah tatap muka dengan kebiasaan baru, sebagai langkah mencegah penularan Covid-19,” katanya.
Selain terkait rencana pelaksanaan kuliah tatap muka, Marjoni juga menyebut, saat ini sudah banyak kemajuan yang diraih IAIN Batusangkar, di antaranya banyak program studi (prodi) yang telah terakreditasi B ke atas. Itu artinya, ujar dia, standar mutu yang ditetapkan pemerintah sudah terpenuhi.
Marjoni menjelaskan, seiring dengan semakin lengkapnya sarana yang diperlukan serta kian mantapnya akreditasi prodi, pihaknya optimis, perjuangan mewujudkan Universitas Islam Negeri (UIN) Batusangkar akan segera membuahkan hasil. Bila itu terwujud, tegasnya, maka efek sosial ekonominya juga akan semakin besar terhadap masyarakat Batusangkar dan Kabupaten Tanah Datar.
Untuk mendukung publikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan IAIN Batusangkar, rektor meminta, rekan-rekan wartawan di Tanah Datar berkenan menjalin kerjasama dan kemitraan yang baik, terutama wartawan yang tergabung ke dalam wadah organisasi PWI dan media-medianya.
Ketua PWI Mustafa menyambut baik ajakan kerja sama dari jajaran pimpinan IAIN Batusangkar. “Kita siap bekerjasama dan mendukung publikasi kegiatan-kegiatan di lingkungan IAIN Batusangkar, sebagaimana yang disampaikan bapak rektor. IAIN Batusangkar dan PWI tentu sepakat, kemajuan masyarakat Tanah Datar menjadi sandaran utama dalam melaksanakan beragam kegiatan,” katanya.
“Wartawan di Batusangkar itu jumlahnya memang banyak. Anggota PWI baru belasan orang. Seluruh anggota PWI sudah lolos Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan bekerja di media-media yang terverifikasi Dewan Pers, baik online, maupun elektronik dan cetak,” katanya.
Menurutnya, pertemuan silaturahim yang dilaksanakan memiliki makna penting dalam meningkatkan kerjasama antara PWI dengan IAIN di masa mendatang, sehingga berdampak luas terhadap kemajuan IAIN Batusangkar dan kesejahteraan masyarakat Tanah Datar.
(mus)
