Berita

Kadin Oblast Oryol Rusia Berkunjung ke Kabupaten Sijunjung

79
×

Kadin Oblast Oryol Rusia Berkunjung ke Kabupaten Sijunjung

Sebarkan artikel ini
Kadin Oblast Oryol Rusia Berkunjung ke Kabupaten Sijunjung
Kadin Oblast Oryol Rusia Berkunjung ke Kabupaten Sijunjung.

mjnews.id – Sebagai tindak lanjut kunjungan kerja Pemprov Sumatera Barat dan beberapa Kabupaten/Kota ke Moskow pada 2019, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Oblast Oryol Rusia melakukan kunjungan ke Sumatera Barat, salah satunya ke Kabupaten Sijunjung.

Mr. Igor dan Mr. Anatoly disambut oleh Bupati Yuswir Arifin bersama sekda, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan beberapa kepala dinas lainnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati menyampaikan profil Kabupaten Sijunjung dan potensi-potensi daerah yang ada untuk peluang investasi. Potensi daerah yang melimpah baru beberapa sektor yang mulai dilakukan eksplorasi dan eksploitasi, seperti Migas dan Batubara.

“Potensi lainnya yang saat ini sedang gencar-gencarnya dipromosikan adalah Geopark Ranah Minang Silokek,” ujar Yuswir Arifin.

Dalam kesempatan sebelumnya, saat diskusi dengan Pemprov Sumatera Barat pada hari pertama kunjungan, diskusi berkembang terkait potensi migas sehingga diarahkan untuk melakukan kunjungan ke Kabupaten Sijunjung.

“Prinsipnya sudah ada kerja sama antara Sumatera Barat dengan Pemerintah Rusia, dan ini adalah untuk membuka peluang kerja sama bisnis,” demikian Anatoly menyampaikan.

Igor menyampaikan bahwa pihaknya memiliki teknologi pengolahan limbah (sampah) termasuk limbah dari aktivitas pertambangan dan pengolahannya (migas, metal, batubara) dan limbah B3.

“Mungkin di lain kesempatan kami akan mendemonstrasikan teknologi ini di Sijunjung, dan kami membuka peluang agar teknologi ini bisa dikerjasamakan dengan Sijunjung,” katanya.

Seputar teknologi informasi, Kadin Oryol akan segera menyampaikan yang mereka miliki dan Sijunjung dapat memilih mana yang paling sesuai untuk dapat dikerjasamakan.

Dalam diskusi tersebut, Bupati juga menyampaikan, saat ini terkait penanganan limbah B3 dari aktivitas Rumah Sakit Umum Daerah masih perlu peningkatan agar dapat lebih efisien dan murah.

“Saat ini biaya pengelolaan limbah B3 masih mahal karena kita belum memiliki fasilitas pengolahan sendiri, ungkap Yuswir Arifin.

Pada akhir pertemuan Anatoly berharap akan ada pembahasan lebih lanjut yang lebih detail untuk menindaklanjuti peluang kerja sama.

(gcl)

Kami Hadir di Google News