ParlemenSumatera Barat

Reses Ketua Komisi I DPRD Sumbar Panen Raya Bersama Masyarakat Pasbar

86
×

Reses Ketua Komisi I DPRD Sumbar Panen Raya Bersama Masyarakat Pasbar

Sebarkan artikel ini
Syamsul Bahri saat panen raya bersama masyarakat
Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Syamsul Bahri saat panen raya bersama masyarakat di Salak Laweh Desa Baru, Pasaman Barat, Minggu 21 Maret 2021. (ist)

MJNews.id – melaksanakan reses masa persidangan kedua tahun 2020/2021, Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Syamsul Bahri ikut panen raya bersama masyarakat di Salak Laweh Desa Baru, Pasaman Barat, Minggu 21 Maret 2021. Saat itu bantuan berupa mesin panen padi jenis Comben D70, handtractor dan sapi juga diserahkan pada dua kelompok tani di daerah tersebut.

Pada kesempatan itu, Syamsul Bahri memberikan motivasi pada para petani tentang semangat untuk terus bertani. Dia menilai Sumbar bisa menjadi salah satu lumbuh padi di Indonesia.

Menurut dia, pertanian akan menjadi sektor strategis dalam menunjang pertumbuhan ekonomi (PE) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada tahun 2021. Untuk itu, seluruh program dan kegiatan untuk sektor ini, harus berjalan optimal.

Syamsul Bahri mengatakan, saat pandemi Covid-19 melanda, PE Sumbar masih tetap di atas rata-rata nasional, hal tersebut dipengaruhi oleh sektor pertanian yang produktif menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).

Setiap tahun, lanjutnya, pertanian selalu mempengaruhi 23 persen PE provinsi. Dengan begitu seharusnya sektor ini mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi.

“Untuk tahun 2021, pengalihan anggaran untuk penanggulangan Covid-19 tidak sebesar tahun lalu, fokus pemerintah adalah memulihkan kembali ekonomi daerah. Salah satunya melalui sektor pertanian,” katanya.

Dia mengatakan dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD sudah bisa dioptimalkan untuk pengembangan sektor potensial, salah satunya adalah pertanian. Dalam proses pelaksanaannya organisasi perangkat daerah (OPD) harus bekerja dengan maksimal baik secara pendampingan dan program.

Dari karakteristik daerah, katanya, masyarakat Sumbar 30 persen menggantungkan hidup pada pertanian dan perkebunan. Pada tahun lalu masyarakat cukup kesulitan dalam pendistribusian hasil panen, khusus untuk gabah memang menurun, namun tidak terlalu anjlok saat pandemi melanda.

“Dilihat dari Basis Data Nilai Tukar Petani (NTP) tahun 2020, sektor perkebunan Sumbar memiliki nilai tinggi dibanding pangan (gabah), hal itu harus diperbaiki tahun ini,” katanya

Persoalan lain yang harus menjadi perhatian adalah, kesulitan petani untuk mendapatkan bibit maupun pupuk, pemerintah harus mengevaluasi hal tersebut, sehingga target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan gubernur dapat tercapai. 

Syamsul Bahri meminta, pemerintah provinsi memiliki program strategis untuk memenuhi target Pertumbuhan Ekonomi (PE) pada tahun 2021. Pada tahun tersebut, PE diharapkan mencapai 4,7 sampai dengan 5,7 persen.

“Bagaimana upaya dan kebijakan untuk mencapai target itu. Pemerintah provinsi bersama DPRD harus meningkatkan sinergitas demi kepentingan daerah,” katanya.

(nas)

Kami Hadir di Google News