PendidikanSumatera Barat

Budikdamber, Upaya Tingkatkan Ekonomi Mahasiswa Politeknik Aisyiyah Sumbar

95
×

Budikdamber, Upaya Tingkatkan Ekonomi Mahasiswa Politeknik Aisyiyah Sumbar

Sebarkan artikel ini
Desi Asmaret bersama dosen lainnya
Direktur Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat, Dr. Desi Asmaret bersama dosen lainnya usai presentasi pengabdian masyarakat, beberapa waktu lalu. (ist)

PADANG, MJNews.ID – Saat ini budidaya ikan dalam ember (budikdamber) perlahan mulai digeluti banyak orang. Itu bisa menjadi solusi pangan masa depan untuk masyarakat apalagi di masa pandemi.

Demikian disampaikan Direktur Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat, Dr. Desi Asmaret saat presentasi pengabdian masyarakat, beberapa waktu lalu.

Direktur Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat, Dr. Desi Asmaret, Desi Asmaret mengatakan, pandemi Covid-19 mengharuskan setiap anggota masyarakat berdiam diri di rumah, guna mencegah penularan baik berupa social distancing, lock down atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

“Ini adalah pengabdian masyarakat Dr Desi Asmaret dan Fitri Yulianis, dosen UM Sumbar yang didanai dari hibah internal LPPM UM Sumbar yang mitranya adalah Mahasiswa Politeknik Aisyiyah Sumbar. PPM tersebut berlangsung dari April hingga Desember di Jalan Penjernihan III Gunung Pangilun Padang,” tutur Desi Asmaret.

Menurut Desi Asmaret, Budikdamber bisa menjadi solusi pangan masa depan nanti, karena dapat mengatasi persoalan keterbatasan lahan untuk budidaya ikan yang mulai terjadi belakangan ini. Belum lagi persoalan berkurangnya kualitas dan kuantitas air terutama di daerah perkotaan.

“Maka Budikdamber menjadi solusi di tengah kondisi tersebut. Sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat. Apalagi semua harus saling sinergi agar tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Harapannya survive terus,” ujar Desi.

Lanjutnya, keadaan ini telah membawa perubahan drastis terhadap kondisi perekonomian keluarga atau orang tua mahasiswa di Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat yang rata-rata berprofesi sebagai petani, pedagang, dan nelayan.

Rendahnya daya beli masyarakat berakibat kerugian di pihak petani, pedagang dan nelayan yang menjual hasil mereka ke pasar. Bahkan ada di antara orang tua, usahanya mengalami gulung tikar.

Kesulitan ekonomi tersebut berimbas kepada Politeknik Aisyiyah Sumatera Barat karena terjadi tunggakan SPP dan beberapa jenis pembayaran lainnya, seperti biaya praktik dan ujian semester. Oleh sebab itu perlu dicarikan solusi bidang ekonomi yang mampu berkontribusi mengatasi permasalahan.

Pengabdian masyarakat bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mencarikan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri selama kos di kota Padang. Kegiatan yang akan dilakukan adalah Budikdamber yaitu Budidaya Ikan dalam ember yang sekelilingnya diisi dengan tanaman kangkung.

Masyarakat menyambut baik hasil PPM tersebut. Sebenarnya budikdamber ini merupakan sistem aquaponik yang sederhana.

Metode pengabdian yang akan dilakukan adalah pelatihan praktis. Jenis pengabdian ini adalah Participation Action Researche dengan partisipasi aktif dari pengabdi. Pendekatan PAR ini berguna untuk melihat dan mendengar serta memahami mahasiswa sebagai kelompok sosial tertentu yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi.

Metode PAR Budikdamber ini dijadikan sebagai cara membantu perekonomian mahasiswa, di mana mereka ditempatkan sebagai subjek yang bertanggungjawab terhadap diri mereka sendiri untuk menjaga keberlansungan cita-cita dan hidup mereka. Sehingga peneliti wajib mendampingi sampai mereka mendapatkan pengalaman dan tambahan penghasilan dari usaha Budikdamber.

(rls) 

Kami Hadir di Google News