ParlemenPLNSumatera Barat

RDP dengan DPRD Sumbar, PLN Jelaskan Soal Lonjakan Tagihan

89
×

RDP dengan DPRD Sumbar, PLN Jelaskan Soal Lonjakan Tagihan

Sebarkan artikel ini
RDP dengan DPRD Sumbar, PLN Jelaskan Soal Lonjakan Tagihan
Jajaran PLN UIW Sumbar saat memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat bersama DPRD Sumbar terkait lonjakan tagihan listrik saat pandemi Covid-19.(ist)
mjnews.id – Manajemen PLN UIW Sumbar menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat pada Senin (15/6/2020) di Gedung DPRD Sumbar.
General Manager beserta manajemen hadir dan memberikan pemaparan terkait lonjakan tagihan listrik kepada Wakil Ketua Komisi IV, anggota DPRD Komisi IV, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumbar, YLKI, BPSK, dan media.
Bambang Dwiyanto menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik (tdl) sejak tahun 2017. Lonjakan tagihan rekening listrik disebabkan oleh intensitas pemakaian listrik pelanggan yang meningkat selama masa PSBB saat pandemi covid-19 merebak.
“Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik sejak tahun 2017. Lonjakan tagihan listrik yang dirasakan sebagian pelanggan rumah tangga akibat pemakaian yang berlebih sejak kebijakan dirumah aja, catat meter rata-rata selama PSBB, serta bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H yang mengakibatkan segala aktivitas baik bekerja belajar dan beribadah semua dilakukan di rumah,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan bahwa karena adanya catat meter rata-rata, maka pada tagihan April dan Mei tidak sepenuhnya sesuai dengan penggunaan aktual pelanggan. Padahal terjadi peningkatan aktivitas di rumah yang signifikan sehingga pemakaian listrik meningkat dari biasanya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Mesra berharap dengan adanya rapat dengar pendapat antara PLN dengan DPRD, maka gejolak ditengah masyarakat dapat diredam karena lebih memahami penyebab terjadi lonjakan tagihan.
“Harapan kami sebagai wakil rakyat PLN dapat berkontribusi kepada masyarakat pun juga lebih meningkatkan sosialisasi agar seluruh pelanggan bisa memahami bahwa sebetulnya lonjakan tagihan listrik pelanggan murni karena jumlah pemakaian yang meningkat,” tutur Mesra.
PLN proaktif melakukan sosialisasi untuk menjelaskan kepada masyarakat perihal penyebab lonjakan tagihan. Segala keluhan dan pengaduan dapat disampaikan pelanggan melalui layanan contact center PLN 123 yang dapat diakses melalui layanan telepon, media sosial, dll. Pun PLN juga terus meningkatkan pelayanan dengan membuka posko-posko pengaduan disetiap unit-unit PLN demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
DPRD Padang Minta PLN UP3 Sosialisasi
Sementara itu, agar tak menjadi bola panas di tengah masyarakat, DPRD Padang meminta PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang agar menyosialisasikan terkait lonjakan tagihan listrik yang dialami warga, selama masa pandemi COVID-19.
“Saat ini banyak keluhan dari warga Kota Padang terkait lonjakan tagihan listrik selama pandemi COVID-19, bahkan sampai tiga kali lipat pembayarannya,” kata anggota DPRD Padang, Elly Trisyanti, saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Padang bersama pemangku kepentingan lainnya, Senin (15/6/2020).
“Makanya kami meminta penjelasan dari pihak PLN terkait lonjakan tagihan listrik, apa penyebabnya sehingga bisa melonjak seperti itu,” tambah dia.
Dia meminta agar pihak PLN UP3 Padang juga menyosialisasikannya langsung ke masyarakat. Sehingga masyarakat juga mendapatkan informasi yang jelas.
“Kami harapkan PLN betul-betul memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat. Sehingga masyarakat tahu penyebab kenaikan tagihan listrik. Karena berdasarkan laporan yang kami dapatkan dari masyarakat, penjelasan yang diberikan oleh pihak PLN selama ini kurang menyejukkan hati,” katanya.
Manager PLN UP3 Padang, Jeffri Husni menerangkan lonjakan tagihan listrik selama pandemi COVID-19 disebabkan karena pergeseran aktivitas masyarakat yang biasanya beraktivitas di kantor atau di luar rumah, kemudian berpindah ke rumah masing-masing karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ia mengatakan lonjakan tersebut juga disebabkan karena penggunaan pelanggan yang semakin meningkat sejak diberlakukannya bekerja dari rumah.
“Kemudian saat kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah yang semakin meningkatkan pemakaian listrik karena ibadah dilakukan di rumah,” ujar dia.
Ia juga mengatakan pihak PLN telah melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan melakukan beberapa cara yaitu melalui siaran pers dengan sejumlah media, melakukan pertemuan dengan Ombudsman, dan membuka loket layanan untuk memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Kami juga sudah memperbanyak loket pelayanan di beberapa tempat dengan tetap menerapkan protokol COVID-19. Dalam satu hari kami telah melayani sampai 100 pelanggan,” kata dia. 

(bim)

Kami Hadir di Google News