HeadlineParlemenSumatera Barat

Komisi IV DPRD Sumbar Sidak Stadion Utama, Banyak Retak pada Struktur Bangunan

101
×

Komisi IV DPRD Sumbar Sidak Stadion Utama, Banyak Retak pada Struktur Bangunan

Sebarkan artikel ini
Komisi IV DPRD Sumbar Sidak Stadion Utama, Banyak Retak pada Struktur Bangunan
Rombongan Komisi IV DPRD Sumbar saat sidak ke Stadion Utama Sumbar, Sikabu Kecamatan Lubuk Alung, Kamis (6/8/2020). (ist)
mjnews.id – Komisi IV DPRD Sumatera Barat (Sumbar) menemukan keretakan-keretakan pada struktur bangunan stadion utama, Sikabu, Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman saat inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan itu, Kamis (6/8/2020). Keretakan dinilai berbahaya karena terjadi pada balok dan join balok struktur bangunan. Bangunan dikhawatirkan rubuh dan membahayakan masyarakat saat stadion digunakan. 
Untuk diketahui, stadion utama ini direncanakan menjadi tempat pelaksanaan MTQ nasional pada November 2020.
“Kami khawatir bangunan ini rubuh. Apalagi saat ini beban belum terpasang semua, yaitu kerangka dan seng,” kata anggota Komisi IV DPRD Sumbar, Desrio Putra yang juga Ketua Umum Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Indonesia (ATAKI) Sumbar ini.
Belum lagi nanti apabila tribun sudah terisi banyak orang, tambah Desrio, maka beban akan semakin bertambah. “Sekarang saja sudah retak padahal bebannya belum seberapa. Kita khawatir nanti stadion ambruk dan menimbulkan korban nyawa,” katanya.
Desrio meminta untuk segera dilakukan analisa kelayakan struktur bangunan sesegera mungkin. Harus ditemukan sumber masalah yang menyebabkan adanya keretakan. Perlu dibuka kembali Semua dokumen perencanaan termasuk mengkaji hasil perhitungan struktur bangunan. Evaluasi apakah ada perubahan pada pelaksanaan dengan dokumen perencanaan. 
“Jika memang di temukan kesalahan secara teknis baik saat perencanaan atau pada pelaksanaan, maka harus dilakukan perkuatan pada bagian-bagian yang dianggap rawan” ujarnya. 
Menurut dia, saat ini masih bisa dilakukan rekayasa teknik untuk perkuatan struktur bangunan sebelum stadiun ini digunakan. “Jika bisa dilakukan perbaikan struktur bangunan, lakukanlah sesegera mungkin. Jangan sampai bangunan ini membahayakan,” ujarnya. 
Selain masalah keretakan struktur bangunan, Komisi IV juga menyoroti tahapan pembangunan yang belum kunjung tuntas. Padahal waktu pengerjaan sudah diperpanjang. Ia meminta pihak Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertindak tegas. Kalau kontraktor tidak mampu, maka harus segera dilakukan pemutusan kontrak. Ini sudah diatur dalam Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang standar dan pedoman pengadaan jasa kontruksi.
“Tahap enam dimulai, tahap lima belum selesai. Kita mempertanyakan keabsahan perpanjang waktu yang diberikan kepada kontraktor tahap lima. Ini sudah di luar kewajaran, biasanya pertambahan waktu 50 hari, ini sudah berapa bulan, belum juga selesai. Ditambah lagi 90 hari, ini dasar hukumnya apa? Ini yang kita pertanyakan pada KPA. Kita wanti-wanti, jangan ada lagi perpanjangan waktu untuk tahap enam,” katanya.
Kepada KPA dan PT. Nindya Karya sebagai kontraktor, Komisi IV juga menegaskan jangan ada pencaplokan nama secara asal-asalan dalam tim personel pengerjaan. “Jangan asal caplok nama, tapi orangnya tidak bekerja di sini. Sebagai perusahaan BUMN, PT. Nindya Karya harus lebih profesional,” katanya.
Tak Bisa untuk MTQ
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, M. Ihkbal menilai jika pembangunan tahap IV tak selesai sampai target, yakni September maka Pemprov harus mencari solusi tempat lain. 
“Bukan tidak mendukung, tapi kita juga harus realistis. Pihak dari PT. Nindya tadi menjanjikan akhir Agustus selesai persiapan untuk penyelenggaraan pembukaan MTQ, tapi kalau sekiranya September tidak bisa dipakai, cari alternatif lain. Tapi kalau akhir Agustus atau awal September tampak titik terang, atap sudah terpasang, kita yakin stadion bisa dipakai untuk kegiatan pembukaan MTQ Nasional,” katanya. 
Kemudian, Edvin Hardo, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Sumbar selaku KPA kegiatan pembangunan ini mengatakan, untuk pelaksanaan pembukaan MTQ Nasional nanti gedung siap sekitar 33 persen dari bobot keseluruhan yang ditetapkan. Menurutnya, pengerjaan sampai sekian ditargetkan selesai akhir Agustus ini. Kesiapan ini difokuskan untuk tribun barat dan lapangan untu tari kolosal. 
“Besok atap mulai naik. Rangkanya sudah 64 persen tersedia di lokasi,” tukasnya.
Terkait adanya keretakan di beberapa bagian struktur bangunan di lantai dua, ia pun mengakui dan pihak kontraktor telah mengatasi dengan melakukan injeksi pada bagian yang retak.
Selanjutnya, untuk akses jalan, ia menargetkan bisa selesai dengan pengaspalan jalan satu jalur sebelum November. Selain itu, untuk pemasangan lampu keliling stadion sudah mulai dikerjakan, kemudian untuk pengadaan air bersih sudah mencapi 80 persen. Selain juga mulai dilakukan pengecoran untuk tribun timur. Sementara untuk gerbang masuk ditargetkan sudah bisa selesai pada Oktober mendatang.
Ia mengakui, pengerjaan pembangunan stadion ini sempat terhenti selama tiga bulan. Selain karena adanya hambatan dari akses jalan, penyediaan material, kondisi Covid juga menjadi alasan terhentinya pembangunan. (eds)

Kami Hadir di Google News