Pendidikan

Workshop Guru Kimia UPER, Ubah Persepsi Ilmu Sulit Jadi Mudah dan Menyenangkan

58
×

Workshop Guru Kimia UPER, Ubah Persepsi Ilmu Sulit Jadi Mudah dan Menyenangkan

Sebarkan artikel ini
Universitas Pertamina adakan Workshop Guru Kimia
Universitas Pertamina adakan Workshop Guru Kimia. (f/humas)

Mjnews.idUniversitas Pertamina (UPER) berinisiatif meningkatkan minat belajar kimia di kalangan siswa dengan menggelar workshop bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kimia se-DKI Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para guru meningkatkan kompetensi mengajar dan memberikan gambaran pembelajaran kimia yang menyenangkan.

Dalam workshop ini, fokus diberikan pada proyek keberlanjutan, seperti pembuatan solar panel sederhana dan pembuatan tisu dari limbah tanaman jagung. Para guru kimia di Jakarta diajak untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang inovatif dan berkelanjutan.

Melalui partisipasi dalam workshop ini, diharapkan para guru dapat mengimplementasikan metode pembelajaran kimia yang lebih menarik dan aplikatif di kelas.

Dr. Nila T. Berghuis, S.Si., M.Si., Ketua Program Studi Kimia UPER, menyatakan bahwa ilmu kimia, meskipun dianggap sulit, memiliki kontribusi besar dalam pengembangan berbagai produk dan teknologi.

“Dikenal sebagai salah satu ilmu yang sulit, disiplin ilmu kimia nyatanya memiliki kontribusi yang besar serta pengembangan ilmu memiliki prospek cemerlang. Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami menyelenggarakan pelatihan kepada guru kimia di Jakarta untuk memberikan gambaran pembelajaran kimia yang menyenangkan. Melalui implementasi ilmu dalam pembuatan berbagai proyek kimia,” ujar Dr. Nila T. Berghuis, lulusan program doktoral kimia ITB itu, Jumat 26 Januari 2024.

Melalui workshop ini, UPER berusaha memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ilmu kimia kepada guru dan meningkatkan antusiasme mereka dalam mengajarkan mata pelajaran ini kepada siswa.

Pelatihan yang diikuti oleh 100 guru kimia di Jakarta itu berfokus pada proyek keberlanjutan. Seperti pembuatan solar panel sederhana dan pembuatan tisu dari limbah tanaman jagung.

Workshop ini juga memberikan wawasan mengenai prospek karir di bidang kimia, menekankan pentingnya ilmu kimia dalam berbagai sektor seperti kesehatan, industri, lingkungan, teknologi, dan kehidupan sehari-hari.

Pada workshop pembuatan tisu dari limbah tanaman jagung, tim Prodi Kimia UPER menyiapkan sampah kulit jagung, ekstrak kulit manggis dan larutan kitosan. Selanjutnya sampah kulit jagung yang telah dihaluskan seperti bubur dicampur dengan ekstrak kulit manggis dan larutan kitosan serta dikeringkan selama 12 jam untuk berubah wujud menjadi tisu.

Sedangkan pada pelatihan pembuatan solar panel sederhana, tim Prodi Kimia menggunakan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), yaitu alat penyerap cahaya dan pemisah muatan listrik melalui molekul pewarna. Dalam kegiatan tersebut pewarna yang digunakan merupakan pasta blueberry dan pasta buah naga. Hasilnya mendapati bahwa pasta blueberry mampu membantu menyerap cahaya dan menghasilkan listrik lebih banyak.

“Workshop yang digelar di Lab Kimia Integrasi dan Lab Kimia Dasar berhasil menarik antusiasme dari para peserta. Kami juga membagikan pengetahuan mengenai prospek karir di bidang kimia, menegaskan pentingnya ilmu kimia di berbagai bidang seperti kesehatan, industri, lingkungan, teknologi, hingga kehidupan sehari-hari. Dapat dilihat dari produk di sekitar kita seperti kosmetik, deterjen, dan berbagai bahan konstruksi,” tambah Dr. Nila.

Sementara itu, Prof. Rudy Sayoga Gautama Benggolo, IPU., Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UPER menyampaikan bahwa Program Studi Kimia UPER menyusun kurikulum yang bersinergi dengan kebutuhan riil masyarakat dan industri.

“Setiap pembelajaran juga didukung oleh dosen ahli dan praktisi dari masing-masing bidang kimia. Hal tersebut menjadikan Prodi Kimia UPER lebih unggul dalam menjawab berbagai tantangan dan permasalahan di sosial dan industri,” ungkap Prof. Rudy.

UPER sendiri berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memperkuat minat belajar kimia di kalangan siswa.

“Meskipun kental dengan orientasi ilmu ke ranah sains, ilmu kimia mampu menjawab kebutuhan riil industri. Pada Program Studi Kimia UPER, kurikulum yang disusun berlandaskan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan, dengan keunggulan pada bidang Bioteknologi, Kimia Migas, Kimia Medisinal, dan teranyar kehadiran mata kuliah Kimia Kosmetik,” ujar Prof Rudy.

(Rel)

Kami Hadir di Google News