 |
| Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra, dan Ketua Prodi Bimbingan Konseling IAIN Bukittinggi, Alfi Rahmi, memperlihatkan MoU bidang pengajar, Senin (26/10/2020). (Ist) |
mjnews.id – Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Tenaga Pendidik sehingga dapat mendesaian pembelajaran yang berkualitas dan bermakna terutama di masa pandemic ini, IAIN Bukittinggi bekerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bukittinggi melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU tentang peningkatan kualitas pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat di ruang kepala dinas, Senin (26/10/2020).
Usai penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra mengatakan, dalam kesepakatan yang telah ditandatangani kedua belah pihak itu, ke depan akan dilaksanakan pelatihan bagi guru-guru Bimbingan Konseling yang narasumbernya berasal dari Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Bukittinggi.
Tidak hanya itu saja, sebutnya, kerjasama ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan. Mahasiswa yang akan menamatkan studinya di Fakultas Tarbiyah juga dapat melakukan Praktik Lapangan atau PL di sekolah-sekolah yang ada di kota Bukittinggi.
“Pokoknya nota kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama menyiapkan guru Bimbingan Konseling sehingga dapat membantu mengatasi persoalan siswa dalam belajar. Kegagalan siswa dalam melanjutkan pendidikan bukan masalah biaya, tetapi karena persoalan remaja dan masalah keluarga lainnya. Guru Bimbingan Konseling sangat penting dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi siswa dalam belajar”, ujar Melfi Abra yang didampingi Kabid Peningkatan Mutu Pendidikan Hj, Yetti Herlina dan Kasi Kelembagaan Disdikbud Yeni Erdwati,S.Sos.
Sementara itu, Rektor IAIN Bukittinggi yang diwakili Alfi Rahmi,M.Pd Ketua Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Tarbiyah Bukittinggi dalam keteranganya mengatakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat Fakultas Tarbiyah IAIN Bukittinggi adalah memberikan pelatihan kepada guru Bimbingan Konseling dalam upaya memberikan pencerahan agar guru BK tetap eksis dan memberi manfaat dalam menangani siswa yang bermasalah dalam pembelajaran.
Kerjasama ini, nantinya kata Alfi Rahmi, dalam bentuk pelatihan atau workshop dan seminar dengan tujuan meningkatan wawasan guru BK. Di samping itu, pihaknya berharap calon guru BK yang saat ini sedang kuliah di IAIN Bukittinggi diberi ruang dan kesempatan untuk melakukan praktik mengajar di sekolah yang ada di kota Bukittinggi.
(Munasril)
