Parlemen

Saluran Irigasi Tertimbun, DPRD Kota Solok Sikapi Aspirasi Petani

65
×

Saluran Irigasi Tertimbun, DPRD Kota Solok Sikapi Aspirasi Petani

Sebarkan artikel ini
meninjau saluran irigasi yang tertimbun
Anggota DPRD Kota Solok, Nasril In Dt. Mlt. Sutan, S.H., Andi Mariantor, ST, Ade Surya Dhartma, ST dan Hasrizal meninjau saluran irigasi yang tertimbun tanah galian pengembangan perumahan. (ist)

MJNews.id – Ditengarai, akibat tertimbun tanah galian perusahaan pengembang komplek perumahan oleh salah satu developer, saluran irigasi rusak dan suplai air di areal persawahan tidak lancar, bahkan tidak mengalir sama sekali.

Kondisi ini mengundang keresahan sejumlah petani yang tergabung dalam Keltan Sarang Alang Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.

Kamis (11/2/2021), DPRD Kota Solok, menyikapi keresahan (aspirasi) yang dihimpun pada reses Masa Sidang I dengan turun melakukan peninjauan ke lokasi. 

Dalam peninjauan ke lapangan, Nasril In Dt. Mlt. Sutan, S.H., Andi Mariantor, ST, Ade Surya Dhartma, ST dan Hasrizal menemukan kebenarannya.

Anggota DPRD Kota Solok di lokasi tersebut turut didampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, H. Ir. Ikhvan Marosa, Kepala Dinas PUPR, Drs. Afrizal, M.Eng dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Drs. Dedi Asmar.

Kerusakan jaringan irigasi ini memang membuat suplai air di areal persawahan tidak lancar, bahkan tidak mengalir. Keluhan tersebut disampaikan pada saat reses anggota DPRD Kota Solok di Dapil Tanjung Harapan, beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Lingkungan hidup dalam penjelasannya menyebutkan, surat pernyataan pengelolaan lingkungan untuk pihak pengembang perumahan memang telah keluar. Jika di lapangan memang terdapat kesalahan prosedur oleh pihak developer, Dinas LH Kota Solok akan meminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan pekerjaan pendataan lahan.

“Kami akan memanggil pihak pengembang ke Dinas Lingkungan Hidup,” kata Dedi Asmar.

Anggota DPRD Kota Solok Nasril In Dt Malintang Sutan menyarankan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk meninjau ulang kembali tentang pengelolaan lingkungan di lokasi pembangunan perumahan yang ada di kelurahan Laing tersebut.

“Jika kita lihat sekarang perbaikan memang telah dilakukan oleh pihak pengembang. Tapi amat disayangkan tidak sesuai dengan teknis,” pungkasnya seraya mengatakan, hanya polongan yang dipasang di dalam bandar irigasi tersebut dan ukurannya terlalu kecil.

Dikatannya, debit air yang mengaliri saluran irigasi tersebut amat besar. “Kami khawatirkan jika musim hujan datang, air di saluran irigasi sarang alang akan meluap keluar, sehingga tidak dapat ditampung oleh polongan yang terlalu kecil tersebut. Karena tanah akan menimbun lahan persawahan.

Kami menginginkan polongan kecil tersebut agar segera diganti oleh pengembang dengan polongan yang berukuran besar dan kepada Dinas Lingkungan Hidup agar tegas terhadap pengembang yang tidak memperhatikan akan dampak lingkungan. Jika tidak diindahkan, Dinas Lingkungan Hidup jangan takut mencabut surat pengelolaan lingkungan yang telah dikeluarkan,” sambung Malin Sapaan akrab anggota DPRD masa jabatan ketiga tersebut.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Sarang Alang Laing, Nurseha, mengakui, lahan persawahan yang terganggu akibat tertimbun tanah galian perumahan ada seluas 60 hektare.

Akibat saluran irigasi rusak, suplai air di areal persawahan para petani pun tidak maksimal. Bahkan untuk sawah yang letaknya ada di hilir kerap kali tidak kebagian air. Padahal, air menjadi kebutuhan utama para petani yang menanam padi. 

Dia berharap saluran irigasi untuk pengairan sawah di kelompok tani Sarang Alang bisa segera diperbaiki sehingga suplai air yang dibutuhkan para petani saat musim tanam bisa tercukupi.

Pelaksana Perumahan PT. Ihsan Budi Insani, Edrizal saat ditemui di lapangan membenarkan telah terjadi kerusakan pada saluran irigasi Sarang Alang akibat tertimbun tanah galian yang dibawa air hujan.

Perusahaan telah memperbaiki saluran irigasi tersebut dengan cara memasang polongan di sepanjang saluran irigasi yang tertimbun mencapai 60 meter. Sampai sekarang air sudah mengalir seperti biasa kembali di saluran irigasi tersebut.

Masukan masyarakat perusahaan agar membuatkan penahan tebing akan dipertimbangkan terlebih dahulu. “Yang jelas, kami dari perusahaan selalu ada itikad baik dan kami pun tidak mau merugikan masyarakat,” katanya.

(*/yas)

Kami Hadir di Google News