Parlemen

DPRD Bukittinggi Minta Dinding Toko Pasa Ateh yang Dijebol Segera Diperbaiki

74
×

DPRD Bukittinggi Minta Dinding Toko Pasa Ateh yang Dijebol Segera Diperbaiki

Sebarkan artikel ini

komisi ii dprd bukittinggi di pasa ateh

MJNews.id – Anggota DPRD Bukittinggi menemukan kejanggalan terkait adanya toko yang dindingnya dijebol oleh oknum pedagang, saat sidak ke area tersebut. Hal ini karena pedagang bersangkutan memiliki dua atau tiga toko yang berdampingan.

Ketua Komisi II DPRD Bukittinggi, Nofrizal Usra, menjelaskan, terkait Pasa Ateh, ada temuan toko yang dijebol dengan satu pemilik. Jumlahnya, sekitar delapan petak yang dibobol menjadi empat toko.

“Kita akan minta penjelasan ke kepala dinas, terkait hal ini. Bagaimana aturan dan kesepakatannya dengan pedagang,” jelasnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media di Kantor DPRD Bukittinggi, Senin 29 Maret 2021.

Sementara, Kepala Dinas UKM, Koperasi dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Muhammad Idris, membenarkan adanya pedagang yang melakukan pembobolan dinding tokonya, sehingga pihak dinas telah memberikan surat peringatan kepada yang bersangkutan.

“Tertanggal 18 Maret lalu, pedagang yang bersangkutan telah diberikan surat peringatan. Isinya, dilarang membobol dinding toko Pasa Ateh dan diminta memperbaiki dan membangun kembali dinding yang dibobol itu,” jelasnya.

Ditanya terkait penganggaran perawatan Pasa Ateh, Sekretaris Komisi II DPRD Bukittinggi, Asril, menjelaskan, DPRD dan Pemko telah menganggarkan biaya perawatan Pasa Ateh sebesar Rp5 miliar. Namun, penyerahan aset belum dilakukan. 

“Pada intinya, Pasa Ateh sudah ada terima pengelolaan pasar. Artinya, pengelolaan sudah dilimpahkan ke Pemko Bukittinggi, sehingga muncul beban biaya pengelolaan. Tapi biaya pengelolaan bisa dikeluarkan untuk aset daerah, sehingga kita bisa menganggarkan, yang bersifat sementara. Untuk itu, kami dorong pemerintah daerah agar lebih pro aktif, agar mempercepat serah terima aset,” jelasnya.

Biaya perawatan dan pengelolaan Pasa Ateh dianggarkan sebesar Rp5 miliar. Dana itu ditujukan untuk biaya listrik, SDM dan seluruh maintenance. Namun, anggaran itu, masih menimbulkan tanda tanya, karena aset Pasa Ateh belum menjadi milik Pemko Bukittinggi.

(ril/jef)

Kami Hadir di Google News