 |
| Anggota DPD-RI, Muslim M. Yatim menyampaikan sambutan saat ulang tahun Nagari Duo Koto, Kabupaten Agam. (ist) |
mjnews.id – Sektor pertanian menjadi penopang utama ekonomi masyarakat Sumatera Barat. Pertanian mesti memberi dampak ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat. Agar pertanian berkembang dengan baik, teknologi sangat penting dalam mendukung sektor ini.
Anggota DPD-RI, Muslim M. Yatim sangat perhatian dengan pembangunan sektor pertanian. Bentuk perhatian itu dibuktikan dengan memperkenalkan teknologi tepat guna kepada masyarakat.
Dalam acara ulang tahun Nagari Duo Koto, Kabupaten Agam, Rabu (26/8/2020) malam, Muslim M. Yatim memperkenalkan teknologi tepat guna kepada masyarakat. Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan bertani, hingga mampu meningkatkan produktivitas dan nilai jual produk pertanian.
Kemajuan teknologi telah menyentuh semua sendi kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, kemajuan ternologi yang sangat mempengaruhi masyarakat adalah teknokogi informasi. Setiap orang kini terintegrasi dengan gadget dan media sosial.
Tapi, tidak semua orang bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Teknologi kadang membuat hidup menjadi tidak produktif. Bahkan, bisa menjebak seseorang pada perilaku buruk.
Karena itu, masyarakat perlu diperkenalkan dengan teknologi tepat guna, terutama di bidang pertanian.
“Teknologi tepat guna ini untuk meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya bisa memberi nilai lebih kepada masyarakat,” ujar Muslim.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang bisa diaplikasikan oleh masyarakat awam. Teknologi itu mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Jadi, teknologi tepat guna bukan teknologi muluk-muluk untuk sekadar gagah-gagahan.
Teknologi tepat guna menurut Muslim M. Yatim sangat berguna bagi masyarakat. Ia berharap, dengan diperkenlkannya teknologi tepat guna, maka Nagari Duo Koto, Kabupaten Agam semakin maju dan sejahtera.
“Semoga Nagari Duo Koto semakin madani dan unggul,” harapnya.
Sebagai seorang senator, Muslim M. Yatim ingin memberikan peran yang lebih besar untuk Sumatera Barat. Dengan keterbatasan fungsi DPD-RI, dia terus melakukan pendekatan kepada pemerintah pusat melalui kementrian, badan, dan lembaga agar ‘kue-kue pembangunan’ dari pusat bisa dinikmati masyarakat di daerah.
Salah satunya dengan mendorong bantuan untuk masyarakat di daerah, termasuk dalam sektor pertanian yang memang menjadi sektor utama penopang ekonomi Sumatera Barat.
(zal)
