Nasional

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Dorong Pertemuan Menlu ASEAN Bahas Situasi Myanmar

74
×

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Dorong Pertemuan Menlu ASEAN Bahas Situasi Myanmar

Sebarkan artikel ini
pernyataan pers bersama
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin menyampaikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 5 Februari 2021. (BPMI Setpres)

MJNews.id – Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin turut membahas sejumlah isu regional saat keduanya bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 5 Februari 2021. Isu kawasan yang dibahas keduanya antara lain mengenai perkembangan politik di Myanmar yang mendapat perhatian khusus dari keduanya.

“Kita prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar dan kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama PM Muhyiddin Yassin di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.

Untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN, kata Presiden Jokowi, penting bagi semua negara anggota untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi hak asasi manusia, dan pemerintahan yang konstitusional.

“Sebagai satu keluarga, kita minta dua menteri luar negeri untuk berbicara dengan Chair ASEAN guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN mengenai perkembangan Myanmar,” imbuhnya.

Sementara itu, PM Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa Malaysia juga memandang serius keadaan politik saat ini di Myanmar dan mendukung digelarnya pertemuan para menteri luar negeri ASEAN. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan sebuah langkah mundur dalam proses demokrasi di Myanmar.

“Kerusuhan politik di Myanmar dikhawatirkan dapat memengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar PM Muhyiddin.

Tunaikan Salat Jumat di Masjid Baiturrahim

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin, melaksanakan ibadah salat Jumat berjemaah di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, selepas menyampaikan pernyataan pers bersama mengenai kunjungan resmi PM Malaysia tersebut ke Indonesia.

Kepala Negara dan PM Muhyiddin Yassin tampak tetap mengenakan masker dan menerapkan sejumlah protokol kesehatan baik sebelum memasuki area masjid maupun saat berada di dalamnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, bertindak selaku khatib dan membawakan khotbah dengan tema “Urgensi Vaksinasi dalam Pandangan Islam”. Khotbah yang disampaikan tersebut menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk mencegah menularnya penyakit, khususnya Covid-19 yang melanda Indonesia dan negara-negara lain, sehingga umat Islam wajib berikhtiar untuk menghindarkan diri dari musibah dan kemudaratan bagi diri dan sesama.

“Vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar untuk mencapai kesembuhan atau mencegah penularan penyakit. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berobat ketika menderita sakit apa pun karena kata Rasulullah SAW setiap penyakit pasti ada obatnya kecuali kematian,” tutur Nasaruddin.

Khatib juga mengajak seluruh pihak untuk mematuhi protokol kesehatan agar dapat melindungi diri dan sesama dari penularan Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Muhammad Ramli M.A. bertindak sebagai imam salat Jumat yang dilaksanakan dengan menjaga jarak, merenggangkan saf, mengenakan masker, dan sejumlah protokol lain yang telah ditetapkan.

Untuk diketahui, selepas ibadah salat Jumat, rangkaian penyambutan resmi kedatangan PM Malaysia ini akan diakhiri dengan jamuan santap siang di Istana Negara, Jakarta. PM Muhyiddin Yassin akan langsung kembali menuju Malaysia pada sore harinya.

(*)

Kami Hadir di Google News