“Jangan takuti lagi diri kita karena kalau kita menakut-nakuti diri kita besar kemungkinan nanti akan masuk ke dalam dunia gali lubang tutup lubang,” katanya.
Jika Anda mendapatkan ancaman dari Debt Collector bahwa mereka siap-siap akan datang ke rumah dan berkunjung ke rumah Anda pasti nasabah merasa ketakutan.
“Coba Anda pikirkan dengan logika. Debt Collector mau mengunjungi atau menakut-nakuti Anda dengan cara memberitahu Anda mau datang ke rumah yang disampaikan dulu melalui WhatsApp, jam sekian, tanggal sekian. Otomatis Anda tidak ada di rumah. Berarti debt collector-nya hanya menakut-nakuti Anda,” katanya.
Jika Anda tidak mampu bayar, sambung Medy, padahal tinggal berhenti karena OJK telah menyampaikan pinjol wajib bekerjasama dengan asuransi otomatis utang Anda auto lunas.
“Kalau Anda sudah tidak gali lubang tutup lubang. Risikonya akan tercatat skor kredit menurun, masuk ke dalam fintech Data Center, masuk dalam BI checking. Ini risikonya daripada kita sibuk gali lubang tutup lubang yang kita tidak tahu akhirnya sampai kapan,” katanya.
Menurut Medy, satu-satunya yang bisa menghancurkan pinjaman online adalah offline. Dengan menghentikan semua pembayaran yang berbaur transfer baik virtual akun, transfer langsung, dan segala macamnya.
“Hentikan semuanya, lanjutkan jalur manual, sampaikan ke DC seperti ini Anda sudah mengancam saya untuk datang ke rumah. Mulai hari ini, detik ini, saya hentikan segala pembayaran secara online Saya tunggu Anda di alamat. Coba Anda tantang DC semuanya seperti itu. Bingung DC itu,” katanya.
Namun, tambah Medy, jika Anda ikuti dan merasa kecemasan, merasa ketakutan selalu. Dipastikan sampai kapanpun pinjol ini tidak akan lunas dalam hidup Anda.
“Yang lunas itu adalah hasil kerja tidak ada, Anda dimiskinkan. Untuk jajan tidak ada, kebutuhan tidak terpenuhi. Itu baru lunas, Anda siap untuk dimiskinkan,” katanya.
Medy berharap, nasabah ambil keputusan yang paling tepat untuk menyelamatkan hidup Anda ke depannya dengan setop semua kebodohan itu.
